Beranda Headline Banyak Trayek Mati, Dishub Karawang Mau Evaluasi Jaringan Angkutan Umum

Banyak Trayek Mati, Dishub Karawang Mau Evaluasi Jaringan Angkutan Umum

Trayek dishub karawang
Dishub Kabupaten Karawang akan mengevaluasi jaringan trayek kendaraan angkutan umum yang ada di wilayah Kabupaten Karawang pada tahun 2026.

KARAWANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karawang akan mengevaluasi jaringan trayek kendaraan angkutan umum yang ada di wilayah Kabupaten Karawang pada tahun 2026. Pasalnya, dari 55 lintasan trayek yang ada, tersisa 35 lintasan trayek yang masih aktif dilalui angkutan umum.

Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang, Yunus Kusriwanto mengatakan, karena lintasan yang terdata sudah tidak (semua) relevan. Di tahun 2026 mendatang, pihaknya akan mengajukan evaluasi SK Bupati Karawang Nomor: 551.21/Kep.510 – Huk 2009 tentang Jaringan Trayek Kendaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Kabupaten Karawang.

“Berkaitan dengan trayek yang aktif, sesuai data dan hasil kroscek jumlahnya ada 35 trayek yang aktif. Jadi, kita tahun depan ada kajian jaringan angkutan umum, semacam evaluasi green desain, track mana yang masih aktif dilalui, mana jalur yang belum punya layanan angkutan umum, dan mana jalur yang sudah tidak aktif. Rencana kita akan memperbaharui SK Jaringan Trayek,” ujarnya kepada tvberita pada Rabu, 19 November 2025.

Baca juga: Jelang Nataru 2025, Dishub Karawang Bakal Gencarkan Ramp Check Bus

Yunus menerangkan, evaluasi dan kajian ini perlu dilakukan agar regulasi mengenai lintasan trayek angkutan umum kembali diperjelas. Ia memberi contoh, jalur-jalur strategis seperti jalan baru, akses menuju kereta cepat, belum dijadikan lintasan trayek angkutan umum.

Selain itu, pihaknya juga akan mengkaji secara mendalam terkait pengadaan lintasan trayek angkutan umum di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat Karawang.

“Jalan baru gak ada, ke stasiun kereta cepat juga. Wilayah pesisir juga belum ada angkutan umum, dalam kajian nanti akan saya ajukan. Saya pengennya rute-rute yang belum dilayani kayak karang sinom, itu jalannya bagus tapi belum ada angkutan umum,” paparnya.

Tampung Aspirasi Masyarakat terkait Pengadaan Bus Lokal

Yunus menjelaskan, saat ini Karawang memang baru memiliki angkutan umum ‘angkot’ dengan jumlah yang terus menurun signifikan. Dari yang dahulu mencapai ribuan angkot, saat ini tersisa sekitar 850 angkot saja. Hal ini disebabkan karena banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan jasa kendaraan online.