Beranda Headline Data BPS: Produktivitas Panen Padi di Karawang Tembus 6,5 Ton per Hektare

Data BPS: Produktivitas Panen Padi di Karawang Tembus 6,5 Ton per Hektare

Produktivitas panen padi di karawang
Badan Pusat Statistik (BPS) Karawang merilis hasil evaluasi panen padi tahun 2025. Hasilnya, produktivitas padi rata-rata di Kabupaten Karawang mencapai 6,564 ton per hektare.

KARAWANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Karawang merilis hasil evaluasi panen padi tahun 2025. Hasilnya, produktivitas padi rata-rata di Kabupaten Karawang mencapai 6,564 ton per hektare.

Anggota Tim Statistik Pertanian BPS Karawang, Andika Yunawan menerangkan, angka rilis tersebut diperoleh melalui survei ubinan subround pertama tahun 2025. Pihaknya melakukan pengamatan pada 79 plot ubinan yang tersebar diberbagai kecamatan sentra pertanian.

“Data yang kami rilis bukan data bulanan, melainkan berdasarkan subround. Untuk subround 1 ini, kami melakukan pengumpulan data dari Januari – April 2025, dan evaluasi terhadap hasil ubinan menunjukkan produktivitas rata-rata sebesar 6,564 ton per hektare,” terangnya Jumat, 23 Mei 2025.

Baca juga: Favehotel Tawarkan Fasilitas Lengkap dan Akses Strategis di Karawang

Dari 79 plot sampel yang diamati, pengambilan data dilakukan pada kecamatan-kecamatan sentra padi seperti Jatisari, Banyusari, Rawamerta, Tirtamulya, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Majalaya, Pangkalan, Karawang Barat dan Karawang Timur.

Plot ubinan sendiri diukur dengan lahan berukuran 2,5 meter x 2,5 meter (setara 6,25 meter²), dan hasilnya dikonversikan menjadi produksi perhektare dengan metode statistik tertentu.

“Setiap plot menghasilkan berat gabah yang berbeda, mulai dari 2 kg hingga 7 kg. Angka-angka ini kemudian dikompilasi dan dihitung rata-ratanya. Maka diperoleh produktivitas subround 1 sebesar 6,574 ton per hektare,” paparnya.

Baca juga: Deret Kebijakan Bupati Karawang Jaga Ketahanan Pangan: Kunci Lahan Sawah hingga Perluas Akses Pasar Petani

Pada survei ini, BPS juga memanfaatkan metode Kerangka Sampling Area (KSA) dalam pengamatan pertanian. Pengamatannya sendiri dilakukan sejak fase tanam hingga panen untuk memproyeksikan wilayah mana yang akan memasuki masa panen 2 bulan kedepan.

“Dalam 1 bulan, BPS Karawang mengamati 174 segmen lahan, masing-masing seluas 9 hektare atau total 1.577 hektare perbulan,” tambahnya.

Sementara Tim Distribusi Harga BPS Karawang, Agus Rosidi menambahkan, meskipun Survei Harga Gabah Petani (HPG) sudah tidak lagi dilaksanakan tahun ini, pemantauan harga gabah tetap dilakukan melalui survei harga dasar dan harga ditingkat penggilingan.