Beranda Regional Harga Beras Tinggi, Bulog Karawang Gelar Operasi Pasar

Harga Beras Tinggi, Bulog Karawang Gelar Operasi Pasar

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Harga Beras di Kabupaten Karawang terus mengalami kenaikan harga selama beberapa pekan terakhir ini. Kenaikan harga dikeluhkan para pedagang beras hingga ibu rumah tangga.

Seorang pedagang beras besar di Pasar Johar, yang juga merupakan Ketua Paguyuban Pedagang Beras Kabupaten Karawang Sri Tarbito mengatakan, selama 20 tahun dirinya menjadi pedagang beras kelangkaan dan kenaikan harga beras memang kerap terjadi di setiap bulan Desember sampai Januari.

Akan tetapi, lanjutnya, tahun ini yang paling tinggi dari tahun tahun sebelumnya. Dimana dalam satu hari biasanya suplay beras bisa mencapai 1000 Ton, Desember tahun 2017 lalu paling 400 sampai 500 ton, paling tinggi 700 ton.

“Bulan Desember sampai Januari merupakan bulan paceklik, jadi sudah hal biasa jika suplay beras menurun. Sehingga mengakibatkan harga beras terus naik,”ungkapnya.

Selain itu, siklus panen yang tidak merata tiap bulan serta sistem tanam yang dipaksakan untuk 3 kali pertahun mengakibatkan banyak para petani yang mengalami gagal panen.

“Karena dengan memaksa tanah terus ditanami tanpa diistirahatkan dapat mengakibatkan datangnya serangan Hama Wereng Coklat dan juga virus kerdil rumput sehingga asumsi Dinas Pertanian 1 hektar dapat menghasilkan 5 ton gabah kering giling fakta dilapangan jeblok,”paparnya.

Menurut Sri, Pemda Karawang sebetulnya sudah berpartisipasi bagus dan cekatan dengan Operasi Pasar (OP) yang digelar oleh Bulog. Akan tetapi yang diisayangkan adalah kualitas beras yang dikeluarkan kurang bagus.

“Beras rasta awalnya bagus, cakep. Eh.. pertengahan berasnya jelek, dan gak diminatin pembeli. Sehingga saya pun rugi banyak,”sesalnya.

Sementara ditemui terpisah, Kepala Perum Bulog Subdrive Karawang, M. Syaukani mengakui jika pihaknya memang mengeluarkan beras medium untuk OP dengan harga kisaran Rp. 7300/kg.

Namun menurutnya, beras yang dikeluarkan Bulog tetap diminati masyarakat, karena ketika dimasak akan mengembang. Sehingga bisa dinikmati masyarakat untuk satu kilo bisa dua tiga kali masak. Berbeda dengan beras premium yang pulen, jadi jika dimasak hanya bisa untuk satu kali makan saja.

“Saya yakin beras bulog tetap banyak diminati masyarakat, buktinya di pasar baru Karawang saja habis terus,”tandasnya.

Jikapun, beras yang dikeluarkan Bulog ini tidak laku di pasaran, Syaukani menuturkan bisa dimungkinkan para pedagang menjual beras-beras tersebut dengan harga premium.

“Kita kan jual Rp. 8200, jadi kalo harganya medium gak boleh dijual premium ya jelas pasti gak laku. Kalau kita jual Rp. 8500-Rp. 8600 saya rasa tidak. Dan kita sudah keluarkan 4800 ton, dan saya rasa itu sudah mencukupi,”jelasnya.

Sehingga ditegaskannya, kenaikan harga beras bukan hanya disebabkan oleh OP atau kualitas beras Bulog yang kurang bagus.

“Karena jika kita lihat di Pasar Karawang habis terus, berarti di pasar Johar pun seperti itu. Silahkan tanya kepada pedagang-pedagang besar,”katanya saat dikonfirmasi Koran Berita terkait pernyataan para pedagang beras, Senin (15/1/2018) di ruang kerjanya.

Dan untuk mensiasati harga beras yang terus naik, Bulog akan melakukan OP sampai nanti tanggal 31 maret 2018. Dengan bekerja sama, selain dengan satgas pangan juga akan melibatkan agen dan distributor-distributor beras.(cr2/ds)