KARAWANG – Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) memamerkan progres kelas kabin dari kontainer yang dibangun di kampus Unsika 2 di Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur, Karawang.
Kelas kabin ini sebelumnya sempat ramai dikritik publik, bahkan viral di media sosial lantaran dianggap kebijakan keliru.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unsika, Indra Budiman, meminta masyarakat, khususnya mahasiswa tak meragukan kenyamanan kelas kabin tersebut.
Baca juga: Anak di Karawang Jadi Sasaran Empuk Pelaku Kekerasan Seksual, Orang Tua Diminta Lebih Waspada
Pasalnya, Indra mengeklaim inovasi ruang kelas kontainer ini sudah dilakukan di sejumlah kampus luar negeri. Adapun di Indonesia, contohnya ada di Unesa, Surabaya maupun UMI Makassar.
“Kelas kabin ini percontohannya ada di Unesa, di Makassar juga ada, di luar negeri banyak. Jadi nanti itu akan ada taman-taman, pohon, di dalam ruangan kabinnya juga sudah dipasang AC 2 PK, peredam suara dan peredam panas, insyaallah nyaman,” ujarnya saat diwawancarai pada Kamis, 2 Januari 2025.
Tunggu evaluasi Kemendikti Saintek
Saat ini, lanjut Indra, pihaknya sedang menunggu kunjungan dari Inspektorat Jendral (Irjen) sebelum kelas kabin digunakan untuk aktivitas kegiatan belajar mengajar.
“Jadi ini sebetulnya sudah ready, tinggal pasokan air dan listrik. Kemudian kami sudah melayangkan surat ke Irjen, nanti mereka yang akan memberikan penilaian dan masukan, mudah-mudahan di Minggu kedua Januari 2025,” ungkapnya.
Baca juga: Cegah Kriminalitas saat Perayaan Tahun Baru, Polres Karawang Sita Ratusan Botol Miras
Secara keseluruhan, total kelas kabin ada 36 ruangan yang terdiri dari 2 kontainer (tandem) dengan ukuran 5×6 meter untuk kapasitas 30 orang setiap 1 kelas.
Selain kelas, tersedia juga 2 toilet untuk laki-laki dan perempuan, kemudian 1 ruang dosen, 1 ruang staff, kantin serta gudang.
“Sebelum di cat merah, kelas kabin ini juga sudah dicat/dilapisi menggunakan anti karat,” katanya.
Baca juga: Awal Tahun, PLN Beri Diskon 50 % Untuk Pelanggan Pascabayar dan Prabayar
Rencana Pembangunan Gedung Kuliah Bersama
Di samping itu Indra menjelaskan, pihak Unsika juga telah merencanakan pembangunan konstruksi sejak tahun 2019. Namun ada kendala sehingga pihaknya mengambil alternatif pengadaan kelas kabin.
“Kita udah ada DED (Detail Engineering Design) dari 2019, ternyata kadaluarsa. Jadi harus direvisi, 2024 ini direvisi. Mudah-mudahan 2025 pelaksanaan pembangunannya,” kata Indra.
“Jadi kelas kabin itu termasuknya seperti beli barang, prosesnya lebih cepat dibanding pengadaan konstruksi. Tapi insyaallah 2025 Gedung Kuliah Bersama akan di bangun, sumber dananya dari APBN, termasuk landscape kelas kabin juga pengadaannya di 2025,” pungkasnya. (*)
