
KARAWANG – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat (Jabar), Siska Gerfianti mendorong peningkatan partisipasi pria dalam program Keluarga Berencana (KB).
Hal ini bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di Jawa Barat.
Dr. Siska memaparkan, sebetulnya KB pria sudah ada sejak lama. Namun kepesertaan KB pria di Indonesia masih rendah diangka 1 persen.
Baca juga: DPRD Karawang Soroti Pelaksanaan SPMB: Pemda Harus Bantu Jika Ada Murid Gagal Masuk Negeri
“Jadi di Indonesia kebanyakan urusan KB ini didorong ke perempuan, mau hormonal seperti pil, suntik, implan atau yang non hormonal IUD atau MOW. Sekarang kita ingin mendorong untuk kepesertaan pria, karena tidak semua perempuan cocok dengan KB jenis tadi,” ujar Dr. Siska saat pelayanan KB gratis dalam giat Abdi Nagri Nganjang Ka Warga di Klari pada Jum’at, 13 Juni 2025.
KB pria sendiri, lanjut Dr. Siska, sebetulnya ada beberapa jenis seperti kondom, pil, sistem kalender dan Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi.
Namun dalam hal ini, pihaknya mendorong pria di atas 35 tahun dan sudah memiliki anak lebih dari 2 untuk melakukan MOP atau vasektomi. Sebab KB jenis kondom, pil dan kalender lebih sering terjadi kegagalan (kebobolan).
Ia menjelaskan, MOP atau vasektomi tidak mempengaruhi hormonal, tidak juga mengganggu fungsi reproduksi.








