
KARAWANG – Penanganan sampah di Sipon Cikaranggelam, Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang terhambat. Hingga saat ini, sampah-sampah tersebut belum berhasil diangkut ke TPA Jalupang.
Sebelumnya sampah-sampah ini mulai muncul para Rabu, (26/2) saat kondisi hujan lebat. Camat setempat mengatakan, sampah tersebut merupakan sampah yang hanyut dari wilayah Cikampek Timur, Cikampek Selatan, Cikampek Pusaka, Kamojing, bahkan dari wilayah luar Karawang, Cikopo dan Cinangka Purwakarta.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang, Agus Mustaqim menyampaikan, penanganan sampah telah dilakukan sejak Jumat, (28/2) pagi dengan menurunkan 6 armada pengangkut sampah dan 1 alat berat dari Dinas PUPR.
Baca juga: Geger Sampah Menumpuk di Irigasi Karanggelam, Camat Cikampek: Itu Sampah Kiriman
Penanganan sampah di sipon Cikaranggelam ini, kata dia, telah dirapatkan terlebih dahulu melibatkan Dinas PUPR (Bidang SDA), Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Camat Cikampek, Lurah setempat, tim BBWS hingga unsur PJT.
“Jumat pagi kita mulai angkut sampah-sampah di sipon dengan mengerahkan alat berat, cuman 6 armada terkendala akses jalan sehingga hingga saat ini sampah-sampah belum berhasil diangkut ke Jalupang,” ungkapnya kepada tvberita pada Senin, 3 Maret 2025.
Agus menjelaskan, hingga saat ini kondisi akses jalan di area sipon sangat becek dan berlumpur. Sehingga, armada yang sudah diturunkan berkali-kali gagal ketika hendak mengangkut sampah.
Bahkan, pihaknya sempat mencoba menarik truk menggunakan ekskavator, namun hasilnya tetap nihil. Armada tersebut, hingga saat ini belum bisa melintas untuk melakukan pengambilan sampah.
Baca juga: Era Baru FTBM Karawang: Ruang Aman, Transparansi, dan Inovasi
“Kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk ngangkut sampah, karena posisi jauh terhalang saluran, kita jalannya muter lewat pabrik tahu, ada tanggul sedikit nanjak, sudah beberapa kali dicoba tidak bisa karena licin. Akhirnya kita sepakati tetap di angkat dulu sampah disitu, sampai kita menunggu jalur bisa dilewati oleh truk,” jelasnya.
Pihaknya saat ini, tengah menunggu kabar dari camat dan kades setempat terkait kondisi jalur.
Agus mengatakan, tak ada alternatif lain selain menunggu. Sebab jalur tersebut adalah satu-satunya akses jalan yang bisa dilintasi.