
Meski demikian, lanjut dia, masih banyak lembaga pendidikan yang mengalami berbagai permasalahan, baik dari kurangnya partisipasi masyarakat menitipkan putra/ putrinya untuk belajar di lembaga, kualitas lulusan, kesejahteraan guru, pengelolaan keuangan, hingga proses pembangunan.
Baca juga: Jurus Bupati Aep Tangkal Banjir Musiman di Karangligar Karawang
“Saat ini masih ada lembaga pendidikan NU yang masih mengalami kesulitan dalam pengelolaan, salah satu penyebabnya adalah belum tuntasnya merealisasikan prinsip NU. Kita berhenti pada jargon “al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih. Kita hanya merawat saja, sedangkan wal akhdzu bil jadidil ashlah, mencari inovasi terobosan yang baru yang lebih baik kerap diabaikan,” demikan ucap Ifa.
Pada sesi yang berbeda Kang Deden, sapaan akrab Ketua PCNU Karawang mengapresiasi terlaksannya kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengurus LP Ma’arif NU Karawang masa khidmat 2023-2028 ini. Karena LP Ma’arif adalah departeman Pendidikan yang ada dalam organisasi NU.
“Selamat atas terlaksannya kegiatan ini, semoga menghasilkan gagasan dan program yang bisa dilaksanakan dengan sebik-baiknya oleh pengurus. Jika nanti saya membutuhkan data terkait jumalah sekolah, madrasah atau pondok pesantren yang berafiliasi dengan NU, maka Menteri pendidkannya yaitu Kang Heru yang akan saya hubungi,” katanya. (*)












