Beranda Headline Peralatan di BLK Karawang Dinilai Sudah Jadul, Perlu Direvitalisasi

Peralatan di BLK Karawang Dinilai Sudah Jadul, Perlu Direvitalisasi

BLK di karawang jadul
Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh beserta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang, Rosmalia.

KARAWANG – Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh menilai peralatan mesin di balai latihan kerja (BLK) milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) sudah ketinggalan zaman alias jadul.

Artinya, BLK Disnakertrans perlu memiliki peralatan pelatihan baru yang lebih canggih dan sesuai masa kini, demi mendukung tenaga kerja yang terampil.

“Aep juga sampaikan ke kawasan industri seperti KIIC, Suryacipta memang ada sebagian yang sudah lama, Aep bilang cobalah untuk memberikan bantuan contoh seperti mesin bubut yang lebih modern,” ungkapnya, Senin (2/1).

Baca juga: Hari Pertama Kerja di 2023, Wabup Karawang Ingatkan PNS Jangan Malas Kerja

Pasalnya, ketika pelamar mengikuti tes kerja, perusahaan sudah menggunakan mesin yang jauh lebih modern dibanding mesin praktik yang didalami di BLK.

“Ya karena gak ada tuh mereka begitu dites di sana dengan mesin bubut yang lama, adanya tes measoning, milling,” tutur Aep.

Di samping itu, Wabup juga meminta agar Disnakertrans lebih kritis mengenai keterbukaan info lowongan kerja (loker) di setiap perusahaan.

“Disnaker di tahun 2023 ini sangat berat. Kadis (kepala dinas) harus bisa menjawab mengenai info loker, komunikasi dengan perusahaan harus dijaga.”

“Jadi bagaimana caranya kepercayaan temen-temen perusahaan ke Disnaker bisa kembali, karena kita juga agendakan dengan perusahaan agar info loker betul-betul sudah siap,” lanjutnya.

Upayakan revitalisasi lewat CSR

Sementara, Kepala Disnaker Karawang Rosmalia mengakui jika perangkat mesin pelatihan di BLK sudah tua alias jadul.

Pihaknya menyebut tengah berupaya melakukan peremajaan perangkat mesin agar keterampilan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Baca juga: 1.128 Aset Pemkab Karawang Belum Bersertifikat, Paling Banyak Bangunan Sekolah

“Memang beberapa mesin sudah tua, terutama mesin bubut, itu dari tahun 1986. Tapi kita secara bertahap (peremajaan) melalui APBD, APBN maupun pihak ke tiga nanti kita komunikasikan. Itu kan bagian dari CSR,” jelas Rosmalia.

Di BLK sendiri, kata dia, terdapat 10 jurusan seperti las, listrik, manufaktur, motor roda dua, bubut, kecantikan dan lainnya.

Pekan ini dirinya mengaku akan memanggil semua LPK (lembaga pelatihan kerja) untuk memprioritaskan warga Karawang yang melamar kerja.

Penyerapan tenaga kerja asli Karawang disebutnya merupakan program prioritas pihaknya.

“Pada hari Jumat saya akan panggil semua LPK untuk pemagangan memprioritaskan masyarakat Karawang,” pungkasnya. (*)