Beranda Headline Pergerakan Tanah di Tasikmalaya Rusak 5 Rumah, 16 Warga Mengungsi

Pergerakan Tanah di Tasikmalaya Rusak 5 Rumah, 16 Warga Mengungsi

Pergerakan Tanah tasikmalaya
Bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Babakan Mekar, Kelurahan Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya (Foto: detikcom)

TVBERITA.CO.ID – Bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Babakan Mekar, Kelurahan Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, pada Senin (26/5/2025). Akibatnya, jalan lingkungan terputus dan lima rumah warga mengalami kerusakan parah. Sebanyak 16 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adi Setia, menjelaskan bahwa pergerakan tanah tersebut menimpa lima rumah milik warga, masing-masing milik Bapak Emud (3 jiwa), Bapak Amar (4 jiwa), Bapak Ipin (3 jiwa), Bapak Adi Rian (5 jiwa), dan Ibu Ikon (1 jiwa). “Total terdapat lima keluarga dengan 16 jiwa yang terdampak bencana ini. Selain rumah, jalan perkampungan juga mengalami kerusakan,” ujarnya.

Baca juga: 24 Pasangan Kumpul Kebo di Karawang Diciduk Satpol PP, Dibina Agar Jangan Diulangi

Kepala Desa Sirnajaya, Jajang Muharam, menyebutkan bahwa tanda-tanda pergerakan tanah sudah mulai terlihat sejak pekan lalu, namun situasi memburuk pada Senin pagi. “Retakan tanah kini mencapai 60 centimeter dengan kedalaman amblas mencapai dua meter,” jelasnya.

Akibat kerusakan yang membahayakan, kelima rumah tersebut akhirnya terpaksa dirubuhkan demi keselamatan. Warga terdampak kini mengungsi ke rumah kerabat. “Retakan tanah terus melebar, rumah warga yang terdampak tidak lagi layak huni dan harus dirubuhkan,” lanjut Jajang.

Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Tim gabungan dari Tagana, BPBD, Polsek Sukaraja, Babinsa, aparatur desa, dan warga sekitar telah melakukan asesmen serta bergotong-royong membantu evakuasi dan pengamanan barang milik warga.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Klaim Limit JHT, Saldo Rp 15 Juta Bisa Dicairkan lewat Aplikasi JMO

Diketahui, pergerakan tanah ini terjadi usai kawasan permukiman diguyur hujan deras selama sepekan. Faktor geografis berupa kontur perbukitan membuat wilayah ini rawan bencana tanah bergerak.

“Masyarakat kami imbau tetap waspada, terutama karena curah hujan masih tinggi beberapa hari ke depan,” tutup Jajang. (*)