
KARAWANG – Rumah Sakit (RS) Bayukarta, Karawang memulai pembangunan Gedung Daud sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Peletakan batu pertama dilakukan pada Senin, 21 Juli 2025, bersamaan dengan HUT ke-85 rumah sakit yang dimiliki oleh Gereja Kristen Pasundan (GKP).
Kegiatan ini dihadiri jajaran direksi RS Bayukarta, perwakilan Dewan Sinode GKP, Dinas Kesehatan, serta unsur Kecamatan Karawang Barat. Acara diawali dengan ibadah singkat dan pemotongan tumpeng, sebelum akhirnya dilakukan peletakan batu pertama sebagai simbol dimulainya proyek pembangunan.
“RS Bayukarta genap berusia 85 tahun. Hari ini kami barengi dengan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Daud sebagai peningkatan layanan rawat inap,” ungkap Roby Heryanto, perwakilan manajemen RS Bayukarta.
Baca juga: Peradi Karawang Dorong Inspektorat Gelar Riksus soal Gaduh Videotron Rp 1,7 Miliar
Kapasitas Naik, Layanan Tetap Inklusif
Pembangunan Gedung Daud disebut sebagai respons terhadap tingginya kebutuhan kamar rawat inap, terutama saat terjadi lonjakan kasus penyakit menular seperti demam berdarah. Gedung ini dirancang memiliki tiga lantai, dengan kapasitas yang dibagi berdasarkan jenis layanan.
- Lantai 1: 16 tempat tidur untuk pasien BPJS
- Lantai 2: 20 tempat tidur untuk pasien VIP
- Lantai 3: 10 tempat tidur VIP tambahan
Selain itu, beberapa ruang lainnya akan dikonversi untuk memenuhi standar Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dari Kementerian Kesehatan.
“Cukup banyak paket pelayanan berbayar yang sudah kami tawarkan, namun kami tetap berkomitmen pada pelayanan BPJS. Kami pastikan tidak ada diskriminasi pelayanan di Bayukarta. Semua diterima,” ujar Roby.
BPJS dan Non-BPJS dalam Format Baru
Pihak rumah sakit menegaskan bahwa kehadiran Gedung Daud bukan untuk memisahkan pasien, melainkan mengelompokkan layanan berdasarkan sistem pembiayaan. Layanan non-BPJS dan VIP akan dipusatkan di Gedung Daud, sedangkan ruang lain akan difokuskan untuk pasien BPJS sesuai standar KRIS.













