Beranda Headline Sawah Dilanda Kekeringan, DPRD Karawang Ingatkan DPKP Perkuat Mitigasi

Sawah Dilanda Kekeringan, DPRD Karawang Ingatkan DPKP Perkuat Mitigasi

Dprd karawang sawah kekeringan
Foto ilustrasi sawah kekeringan. (Ist)

KARAWANG – Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Karawang berdampak pada sektor pertanian. Anggota DPRD Karawang, Rizka Restu Amalia mengingatkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) segera perkuat mitigasi.

Seperti diketahui, kemarau panjang saat ini menyebabkan areal pesawahan di sejumlah desa kekeringan. Petani mulai mengeluhkan keterlambatan pengairan yang masuk untuk pengolahan tanah, maupun masa-masa persemaian.

“Harus buat mitigasi ancaman bencana sawah kekeringan, Dinas Pertanian kami harap segera mendata desa dan luas lahan yang kering di usia pra pengolahan, persemaian maupun paska hari setelah tanam (HST), karena catatan BKMG, kemarau masih akan berlangsung hingga September mendatang,” ujar Rizka, Selasa, 29 Agustus 2023.

Baca juga: Delapan Muara di Karawang Dangkal, Kapal Nelayan Sulit Merapat ke Pelelangan Ikan

Selain itu, Rizka juga menyinggung Perum Jasa Tirta (PJT) terkait ancaman kemarau. Sebab di sejumlah desa ditemui pengairan yang macet karena ada garapan proyek penurapan Balai Besar Waduk dan Sungai (BBWS) di wilayah irigasi hulu.

Proyek tersebut diharapkan bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lahan pertanian saat ini yang sedang banyak butuh pengairan.

Karena, betapa pun suplai air cukup dari setiap pintu air maupun Jatiluhur, akan terhambat masuk hilir jika proyek ini dipaksakan berjalan tanpa koordinasi dengan para petani dan PJT.

Karenanya ia berharap, Dinas Pertanian bisa menjembatani dampak yang di timbulkan dari proyek BBWs ini bagi pengairan sawah di beberapa lokasi hilir.

Baca juga: Nasib Nahas Warga Aceh, Diculik Oknum Paspampres hingga Ditemukan Tewas di Sungai Karawang

“Banyak air yang lambat datang bukan karena suplai air kurang, tapi bisa terganggu proyek tertentu, ini yang harus dikomunikasikan antar pemangku pertanian,” katanya.

Sementara itu, Kades Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, Iyos Rosita mengungkapkan, Muara saat ini mampu terantisipasi ancaman kekeringan karena di pasok dengan hadirnya bendungan karet.

Jika tidak ada bendungan karet yang sebelumnya belum di benahi, potensi kekeringan akan sering terjadi.

“Beruntung, saat ini bendungan karet ini sudah paten dan membantu mengairi 600 hektar sawah, sehingga suplay air masih dianggap cukup sampai saat ini,” pungkasnya. (*)