PURWAKARTA – Wayang Golek yang dikenal seni dan budaya dari Jawa Barat mengalami pergeseran oleh beberapa seni modern belakangan ini, terutama kaum millenial yang kurang memahami seni dan budaya wayang golek, bahkan mungkin saja enggan menikmati seni dan budaya ini.
Namun hal itu tidak menyurutkan semangat menjaga seni dan budaya wayang golek di Kabupaten Purwakarta, walau kerap diterpa kontradiksi dan pemahaman yang berbeda tetapi Kabupaten Purwakarta tetap konsisten menjaga seni dan budaya wayang golek.
Baca juga: Pemberdayaan Seni dan Budaya Purwakarta, DisporaParbud Berperan Aktif
“Wajar bila ada kontradiksi, tetapi kita konsisten menjaga seni dan budaya wayang golek,” jelas Kabid Kebudayaan Disporaparbud Kabupaten Purwakarta, Dindin Ibrahim Mulyana, Selasa (15/2).
“Terbukti Disporaparbud Purwakarta melakukan pembinaan dan pelatihan dalang wayang golek, dan sudah berjalan hingga hari ini,” ujarnya.
Bermodal sejumlah perangkat gamelan. Pihaknya telah berinisiatif melakukan pelatihan untuk dalang. “Seminggu sekali pelatihan dilakukan di leuweung Seni,” ungkapnya.
Diakuinya, hingga hari ini sudah ada 9 dalang dari kalangan senior dan junior yang memiliki potensi dalang.
Ia targetkan di bulan Maret nanti, pihaknya menggelar pertunjukan wayang golek di depan masyarakat. Hal itu sebagai salah satu uji coba bagi dalang yang telah mengikuti pelatihan.
“Kita juga sepakat wayang golek sebagai salah satu seni budaya Jabar harus dijadikan potensi, dalangnya juga asli dari Purwakarta, dan Purwakarta melakukan itu,” ujarnya.
Dindin juga menegaskan, seni modern yang masuk jangan sampai menghilangkan seni dan budaya Jabar ini.
“Terkait anggaran kita menggunakan anggaran yang ada, kita akan buktikan kita mampu, keyakinan kami ketika keberhasilan menjaga potensi seni dan budaya ini bisa dilakukan dukungan pasti akan datang, terutama dukungan dari Pemerintah Daerah khususnya dukungan dari Bupati Purwakarta,” pungkasnya. (trg/kii)
