
Adapun, tiga satwa liar yang dijadikan prioritas oleh tim SCF di Pegunungan Sanggabuana antara lain Owa Jawa, Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) dan Elang Jawa (Nisaetus bartelsi).
“Selain itu primata lain seperti Lutung Jawa, Surili, Kukang Jawa, dan Monyet Ekor Panjang juga menjadi konsen kami untuk dijaga kelestariannya di kawasan yang sedang berproses sebagai taman nasional ini,” ucap dia.
Baca juga: Survei Indikator: 78,3 Persen Warga Karawang Puas Terhadap Kinerja Bupati Aep Syaepuloh
CEO/Co Founder Yayasan Swaraowa, Arif Setiawan, mengatakan pendataan satwa liar ini merupakan tindak lanjut dari training pelatihan metode survei primata tahun lalu. Ini bertujuan untuk membangun jejaring pegiat konservasi Owa di Indonesia agar saling membantu, bergandengan tangan melestarikan jenis-jenis owa Indonesia.
Di samping itu, kegiatan survei populasi dan distribusi kali ini juga memberikan kontribusi penting untuk mengumpulkan data ilmiah mengenai Owa jawa di Gunung Sanggabuana, yang nantinya menjadi pemandu strategi konservasi Owa jawa di Sanggabuana.
“Saya mengucapkan selamat untuk teman-teman Sanggabuana, dan semoga ini juga meninspirasi yang lain, bahwa kita dapat melakukan sesuatu, berkontribusi melestarikan Owa jawa yang juga menjadi kebanggan warga Karawang dan sekitarnya,” tuturnya. (*)








