Beranda Nasional Seminar Internasional UBP Dihadiri 900 Peserta

Seminar Internasional UBP Dihadiri 900 Peserta

TVBERITA.CO.ID, KARAWANG – Seminar internasional UBP (Universitas Buana Perjuangan) yang menghadirkan pemateri dari internasional dihadiri 900 peserta. Padahal, kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Mercure, Rabu (3/4) ini bertepatan dengan hari libur nasional tapi tidak menyurutkan para mahasiswa datang ke seminar dengan tema “Revitalization of Religious Education and National Identity in Religious Based Counteracting Radicalism”.

Seminar ini menghadirkan praktisi Kriminologi UI (Universitas Indonesia) Dr. (can) Sapto Priyanto, A.Mi., SH., M.Si., Kaprodi PKN UNSM Solo Dr. Winarno, S.Pd., M.Si., dan pemateri internasional dari Global University Lebanon Dr. Syaikh Samir Al-Khauli.

Ketua Umum Pengurus YPPTPP (Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Pangkal Perjuangan) UBP Karawang, H. Dadang Fachrudin, Drs., MM., saat memberikan sambutan menyatakan, seminar internasional adalah salah satu langkap UBP mewujudkan visi perguruan tinggi.

“Meskipun mahasiswa UBP kurang dari 10 ribu orang, seminar internasional ini dihadiri 900 peserta. Peserta diminta kontribusi tapi masih banyak yang mau ikut, mari kita apresiasi panitia,” katanya diikuti gemuruh tepuk tangan dari hadirin.

Yayasan, kata Dadang, menitipkan kepada seluruh civitas akademika agar lulusan UBP memiliki jiwa dan jati diri bangsa. “Kriterianya ada tiga,” katanya.

Pertama adalah, UBP memiliki visi sebagai perguruan tinggi yang berwawasan internasional. Bila ini terwujud, Dadang berpesan agar jangan lupakan jati diri bangsa. “Meski internasional, kita harus berpikir, bersikap, dan berperilaku NKRI.”

Kedua adalah toleransi. “Kita hidup dalam keadaan heterogen dan kemajemukan. Karena itu yang harus dikedepankan adalah toleransi.”

Ketiga adalah kekeluargaan. “Ini yang tidak bisa diganggu gugat dan digoyah oleh kekuatan politik manapun,” katanya.

Yayasan, kata Dadang, menyambut baik kegiatan ini apalagi setelah terjadi kekerasan di Masjid Annur Selandia Baru. “Selandia Baru adalah salah satu negara paling aman dan makmur di Eropa. Tapi mengapa di negara yang seaman itu masih ada kekerasan? Oleh sebab itu kami sambut baik seminar ini. Mudah-mudahan seminar ini bisa mengungkap mengapa hal ini bisa terjadi. Apakah karena perbedaan keyakinan, ekonomi, maupun ketidakadilan? Selandia Baru yang makmur itu bisa terjadi, apalagi di negeri kita? Para pemateri diharapkan menelaah faktor-faktor penyebabnya,” tutupnya. (fzy)