Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menambahkan, jumlah korban musibah kebakaran secara keseluruhan berjumlah 13 orang. 8 meninggal dunia, 5 luka-luka. Korban luka-luka saat ini tengah mendapat perawatan medis di Klinik Lira, Manggungjaya.
“Korban rata-rata laki-laki sekitar kelas 5 SD. Api berkobar di lantai 2 pondok pesantren,” tulis Cellica melalui instagram pribadinya.
Baca juga: Berikut Identitas 7 Santri yang Tewas Akibat Kebakaran di Ponpes Miftahul Khoirot
Dijelaskannya, Ponpes Miftahul Khoirot merupakan ponpes yang selama ini telah menghasilkan santri penghafal Al-Quran.
Atas nama pemerintah daerah, ia menyampaikan ikut berbelasungkawa sedalam-dalamnya untuk para korban musibah kebakaran ini.
“Mohon doanya dari semua masyarakat Karawang. Semoga mereka yang meninggal dunia diberi pahala Syahid oleh Allah SWT. Dan korban luka segera diberi kesembuhan,” terangnya.
Berita sebelumnya, Pondok Pesantren Miftahul Khoirot di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon mengalami kebakaran hebat pada Senin (21/2) siang tadi. Akibat kejadian itu, 6 santri dikabarkan tewas.
Informasi yang berhasil dihimpun, kebakaran diduga akibat korsleting listrik sekira pukul 14.15 WIB.
Tim Damkar menemukan jenazah di balik reruntuhan material bangunan yang tengah proses evakuasi sejauh ini ada 6 orang.
Satpol PP Cilamaya Wetan, Adok mengungkapkan, kebakaran tersebut diduga dari korsleting listrik. Berawal dari percikan api di kipas angin, kemudian percikannya langsung menyambar kasur, hingga akhirnya kebakaran tidak terelakkan. (kii)
