TVBERITA.CO.ID – Kebahagiaan sering dikaitkan dengan kesehatan fisik, dan banyak orang percaya bahwa seseorang yang sering merasa bahagia cenderung tampak lebih sehat. Apakah pernyataan ini sepenuhnya benar? Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebahagiaan dan kesehatan fisik, meskipun tidak selalu sederhana.
Pertama, ketika seseorang merasa bahagia, tubuh menghasilkan hormon endorfin dan serotonin yang berfungsi sebagai “hormon kebahagiaan”. Hormon-hormon ini membantu menurunkan tingkat stres, mengurangi peradangan, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebagai hasilnya, orang yang bahagia lebih jarang mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan stres, seperti tekanan darah tinggi atau gangguan jantung.
Baca juga: Nonton TV Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Selain itu, kebahagiaan dapat mendorong seseorang untuk menjaga gaya hidup yang lebih sehat. Misalnya, orang yang merasa bahagia cenderung lebih aktif, makan dengan pola yang seimbang, dan memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Semua faktor ini berkontribusi pada kondisi fisik yang lebih baik dan tampilan tubuh yang lebih segar.
Namun, penting untuk diingat bahwa kebahagiaan bukan satu-satunya faktor penentu kesehatan. Pola hidup, faktor genetik, lingkungan, dan kualitas perawatan kesehatan juga memainkan peran yang besar. Orang yang bahagia pun bisa mengalami masalah kesehatan, terutama jika mereka mengabaikan faktor-faktor penting seperti pola makan yang buruk atau kurang olahraga.
Baca juga: 7 Manfaat Bangun Pagi, Hidup Lebih Sehat dan Produktif
Kesimpulannya, kebahagiaan memang bisa berkontribusi pada penampilan fisik yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Namun, untuk benar-benar sehat, diperlukan keseimbangan antara kebahagiaan, pola hidup yang sehat, dan perawatan medis yang tepat. Kebahagiaan hanyalah salah satu bagian dari kesehatan secara keseluruhan, dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh tetap menjadi prioritas utama. (*)
