Beranda Headline Kemesraan PKB-Gerindra Diuji Lewat Kehadiran Yesi?

Kemesraan PKB-Gerindra Diuji Lewat Kehadiran Yesi?

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID –Kemesraan Gerindra dan PKB nampaknya harus diuji dengan kehadiran “orang ketiga”, yang disebut-sebut adalah Yesi.

Kabar beredar, Yesi terus melakukan manuver politik melalui PDIP, yang merupakan bagian dari Poros Juang (PDIP, PAN, PBB, HANURA, dan PPP, Red) untuk kemudian membawa koalisi lima partai dengan 11 kursi tersebut masuk di antara Gina Swara dan Jimmy.

Dalam suatu kesempatan, Ketua DPC partai Gerindra, Ajang Supandi kepada tvberita mengatakan jika koalisi Gerindra dan PKB untuk Pilkada saat ini, masih dalam tahapan berproses dan tinggal menunggu hasil.

Menurut Ajang, saat ini proses koalisi tersebut ada di DPD partai Gerindra Jawa Barat, masih sedang menunggu hasil survei dan kajian di lapangan.

“Gerindra dengan PKB masih berproses di DPD, dan belum memberikan rekomendasi kepada siapapun. Kita juga memasang-masangkan Gina dengan calon lain, Yessy Karya, dan bakal calon lainnya, semua masih dalam radar pengkajian DPD,” kata Ajang menjelaskan.

Disoal apakah kemungkinan Gerindra akan melabuhkan rekomendasinya kepada PKB, Ajang pun mengangguk mengiyakan, seraya berujar “mungkin”.

“Kemungkinan besar, ya, bisa saja mungkin, yang jelas yang diajukan oleh DPD lah yang memiliki kemungkinan besar akan di rekomendasikan oleh DPP,” tandasnya lagi.

Ditemui terpisah, Sekretaris Gerindra, Endang Sodikin mengungkapkan sejak awal pihaknya memang sudah melakukan komunikasi dengan Poros Juang.

Lebih lanjut dikatakan Endang, jika memang ke depan ada kesepakatan bersama dan sesuai dengan ide gagasan dan manifesto perjuangan partai Gerindra, tidak menutup kemungkinan Gerindra akan bergabung dengan Poros Juang. Menjadi Poros Juang Indonesia Raya.

Apakah kemudian Poros Juang Indonesia Raya ini akan mengusung pasangan calon Gina Swara-Yessy Karya.

Endang tidak mengiyakan ataupun membantah, menurut Endang, siapapun kemudian calonnya, tidak langsung cocok saja, masih tetap berproses.

“Siapapun nanti, kan semuanya nanti, gak mungkin ujug-ujug cocok saja, siapa bupatinya, siapa wakilnya, masih harus dibicarakan dan disepakati bersama,” pungkasnya. (nna/fzy/kie)