TVBERITA.CO.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku kecewa atas tudingan masyarakat yang menilai harta kekayaan anak buahnya dari hasil korupsi.
Padahal, harta dan kenaikan yang dilaporkan dalam LHKPN bisa berasal dari melonjaknya harga aset yang dimiliki pegawai.
“Saya tanya ke Pak Suryo (Dirjen Pajak) kenaikannya karena apa? Kenaikan karena harga tanah, itu tiba-tiba dianggap semuanya korupsi,” kata Sri Mulyani melansir CNN Indonesia, Kamis (2/3/2023).
Baca juga: Daki Gunung Ijen, Begini Ekspresi Sri Mulyani, Luhut hingga Agus Martowardojo
Sri Mulyani tak menampik ada pengkhianat di Kemenkeu dan Ditjen Pajak. Tapi, ia merasa masih banyak anak buahnya yang jujur.
Baca juga: Tampang Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja di Jaksel, Terancam Penjara 5 Tahun
Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Pajak belakangan ini menjadi sorotan usai terkuaknya kekayaan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo imbas kasus penganiayaan yang dilakukan putranya terhadap anak petinggi Ansor.
Pasalnya, berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), jumlah harta Rafael Rp56 miliar. Sri Mulyani mengatakan harta Rafael tersebut tak masuk akal.
“Terhadap yang bersangkutan (Rafael) ini doesn’t make sense, kami juga tahu itu tidak make sense. Saya bilang ke irjen untuk sampaikan ke publik, selama ini anda kontrol itu,” kata Sri Mulyani. (*)
