TVBERITA.CO.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga independen yang mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan. (OJK) dirancang untuk menjalankan tugasnya tanpa campur tangan apapun, memiliki otonomi ddalam menjalankan fungsi,tugas serta wewenangnya.
OJK bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan di sektor jasa keuangan dilakukan secara adil, transparan, dan akuntabel untuk menciptakan sistem keuangan berkelanjutan dan stabil guna melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
Maka itu, OJK menekankan pentingnya inklusi keuangan pada era sekarang. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK Aman Santosa mengatakan inklusi keuangan diperlukan untuk mensejahterakan masyarakat.
Dalam hal ini, warga Indonesia jadi punya beragam pilihan untuk berinvestasi ketimbang uangnya menganggur.
Contoh paling sederhana adalah menabung di bank. Menurutnya, menabung di layanan perbankan turut memperkecil potensi kehilangan uang.
“Atau misal investasi yang lebih produktif, masuk reksadana. Atau produktif, tapi risikonya agak tinggi, saham dan sebagainya. Intinya itu (inklusi keuangan) memberikan benefit kepada masyarakat,” katanya dalam Podcast Money Honey CNN Indonesia.
Baca Juga: Imbas Kenaikan BBM, Bisnis Angkot di Karawang Makin Terpuruk
Lalu, ia menegaskan pentingnya inklusi keuangan bagi masyarakat adalah fasilitas pembiayaan yang juga dihadirkan industri jasa keuangan (IJK). Menurutnya, para pengusaha utamanya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan sangat terbantu.
Aman mengatakan UMKM perlu modal untuk berkembang dan IJK hadir menyediakan permodalan.
“Para ojek online perlu motor, bisa pinjam dari perusahaan pembiayaan dan seterusnya. Belum lagi asuransi yang makin ke sini orang butuh proteksi, itu juga butuh asuransi,” tutur Aman.
Baca Juga: Di Kongres Automa 2022 Italia, Pertagas Bagikan Kiat Sukses Integrasi Digital Bisnis Gas
“Intinya semakin banyak orang menggunakan jasa keuangan, harusnya kesejahteraan makin meningkat karena kemampuannya di-leverage atau ditingkatkan. Kalau tadi berusaha dengan modal sendiri hanya Rp5 juta, dengan pinjam bisa Rp10 juta dan keuntungannya lebih besar,” tandasnya. (*)
