TVBERITA.CO.ID – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita menghimbau masyarakat untuk waspada dan siap siaga menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi.
“Pemerintah Daerah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan. Adanya fenomena La Nina mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20 persen sampai awal 2025. Situasi ini juga berpotensi meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi,” ujar Dwikorita dikutip dari siaran pers di laman resmi BMKG pada Kamis, 7 November 2024.
Ia menegaskan, pemerintah juga harus meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir, seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir.
Baca juga: Sepanjang 2024, 111 Perempuan dan Anak di Karawang Jadi Korban Kekerasan hingga TPPO
Selain itu, perlu dipastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau.
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan, saat ini sejumlah wilayah Indonesia khususnya di Sumatera, sebagian Kalimantan dan sebagian Jawa bagian tengah hingga barat telah memasuki musim hujan. Sementara, wilayah Pulau Jawa lainnya diprediksi akan memasuki musim hujan pada dasarian II November 2024.
“Baru saja masuk musim penghujan, tapi beberapa kejadian bencana hidrometeorologi sudah terjadi seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi di Bogor dan Sukabumi Jawa Barat. Karenanya, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat dan stakeholder terkait untuk waspada, jangan lengah,” imbuhnya.
Baca juga: Aep Syaepuloh Komitmen Majukan UMKM Karawang, Siap Anggarkan Rp 20 Miliar
Ia memaparkan, berdasarkan hasil analisa mingguan BMKG, terdapat potensi terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir atau angin kencang selama sepekan ke depan (7 – 12 November 2024).