
KARAWANG – Sejumlah oknum alumni perguruan tinggi swasta (PTS) diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap mahasiswa penerima beasiswa Karawang Cerdas.
Tak tanggung-tanggung, jumlahnya pungutannya bervariasi, mulai dari satu juta hingga potongan 50 persen dari besaran uang yang diterima per anak.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana turun langsung menindaklanjuti aduan pungli beasiswa Karawang Cerdas.
“Saya sedang menindaklanjuti dan menyelidiki laporan dan aduan para penerima beasiswa Karawang Cerdas yang telah dipungli oleh oknum-oknum kakak kelas yang telah lulus,” ungkap Cellica, Jumat (13/1).
Baca juga: 12.545 Pelajar Dapat Beasiswa Karawang Cerdas, Siapa Saja Mereka?
Cellica menegaskan, beasiswa Karawang Cerdas sebesar Rp 20 miliar ditransfer langsung ke rekening masing-masing penerima sebanyak 12.545 orang.
Hal itu demi menghindari pungutan liar dan memotivasi anak-anak yang berpestasi untuk lebih termotivasi.
“Namun ternyata di lapangan masih ditemui praktek praktek pemotongan seperti ini. Saya sangat menyayangkan kejadian ini dan kami pastikan pelaku akan ditindak tegas,” jelasnya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Karawang, Rohmana Setiansyah menyebut hingga saat ini ada 6 korban pungli yang melapor ke polisi.
“Sejauh ini korbannya ada enam orang, mereka adalah mahasiswa di salah satu PTS di Karawang. Oknum yang melakukan pungli adalah alumni dari kampus tersebut,” katanya.
Baca juga: Nakes RSUD Karawang Bisa Dapat Beasiswa Pendidikan ke Luar Negeri
Pihaknya mendampingi langsung pelaporan para korban ke Polsek Karawang Kota pada Kamis (12/1) malam.
Seusai proses pemeriksaan, kata dia, satu pelaku pungli langsung menyerahkan diri dan mengembalikan uang pungutan. Pelaku tersebut langsung meminta maaf kepada para korban.
Kendati demikian, pihaknya tetap mempersilahkan polisi untuk mengusut tuntas kasus ini sebagai efek jera bagi para pelau pungli tersebut.
“Meski pun uang sudah dikembalikan, kami mempersilahkan polisi untuk tetap melanjutkan proses hukum sebagai efek jera bagi para pelaku,” tegasnya. (*)