
KARAWANG – Bagi sebagian orang, tumpukan besi bekas barangkali akan bernilai hanya ketika sudah dijual. Lain halnya dengan Juni Murni Setiyono (40), setumpuk besi rongsok baginya bisa disulap menjadi sebuah karya seni bernilai tinggi.
Berkat keterampilan dan jiwa seni yang dimilikinya, besi rongsok yang biasanya berakhir di mesin peleburan, berubah menjadi karya seni berupa replika motor, mobil, ekskavator hingga pesawat tempur.
Pria berusia 40 tahun ini menuturkan, usahanya dalam kerajinan tangan ini dimulai sejak tahun 2016. Sebelumnya ia bekerja sebagai buruh pabrik.
Juni mengingat betul, kerajinan perdananya ialah replika motor Harley untuk sekadar koleksi pribadi.
Tak disangka-sangka, banyak orang yang kagum akan karyanya itu dan hingga akhirnya, Juni serius menekuni hobi tersebut dan memutuskan berhenti bekerja.
“Dulu saya kerja di pabrik, tapi iseng-iseng memang hobi sih bikin kerajinan karena seneng. Ternyata banyak yang suka dan akhirnya serius bikin kerajinan mulai tahun 2016,” tuturnya saat berbincang dengan tvberita.co.id di kediamannya di Klari, Karawang pada Rabu, (5/7).
Juni menerangkan, bahan baku karyanya biasa ia dapatkan dari pengepul atau dari sparepart motor yang tidak terpakai seperti rem cakram, gusi hingga rantai.

“Bahannya ada yang beli ada yang minta dari besi bekas. Jenis besinya apa saja asal yang bisa dilas, sendok juga bisa,” lanjutnya.
Baca juga: Keren, Kepala SMK PGRI Telagasari Bakal Wakili Jabar di Lomba TTG Nasional
Bikin Bupati Karawang Kesemsem
Sejauh ini, ujar dia, sudah banyak karya seni yang ia buat mulai dari replika mobil, desain patung, ekskavator hingga pesawat tempur.
Bahkan tiga kerajinan (mobil, motor dan ekskavator) miliknya sempat memikat Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana hingga diborong seharga 7 juta rupiah.
Momen itu terjadi saat Juni mengikuti sebuah pameran kerajinan tangan di Karawang beberapa tahun lalu. “Iya alhamdulillah bupati tertarik dan diborong tiga kerajinan saya,” serunya.
Saat ini, replika apik miliknya sudah terjual di berbagai daerah dengan harga variatif tergantung tingkat kerumitannya.
Baca juga: Kisah Klub Sepatu Roda Inline Cruiser Karawang, Sempat Bubar tapi Bangkit Kembali dengan Prestasi
“Sebetulnya sejauh ini kita belum matok harga, tapi range harga sementara kisaran Rp 1,5 sampai Rp 5 juta. Udah dijual ke Jakarta beberapa kali, di Karawang dan Bekasi,” terang Juni.
Kata Juni, kerajinan besi bekas miliknya sengaja tidak diberi cat atau polesan apapun. Karena jika dicat, nilai autentik karyanya akan berkurang dan lebih terlihat seperti mainan.
Saat ini Juni sedang menyiapkan 2 koleksi motor, 1 mobil F1 dan 1 pesawat tempur. Rencana kedepan dirinya ingin membuat karya berbentuk Robot seperti di film Transformer.
“Harapannya karya saya bisa dilirik lebih luas khususnya bagi kolektor. Karena usaha ini untung-untungan saja, berjalan sesuai kesukaan. Itung-itung investasi sampai ada peminat,” tutupnya. (*)








