KARAWANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang menyebut masalah penanganan sampah di Karawang perlu melibatkan investor.
Betapa tidak, masyarakat Karawang menyumbang sampah sebesar 1.200 ton setiap harinya. Perhitungannya, setiap orang memproduksi sampah 0,5 kilogram per hari.
Jika jumlah tersebut dikalikan dengan 2,4 juta jiwa, maka volume sampah mencapai 1.200 ton.
“Jumlah penduduk Karawang saat ini 2,4 juta jiwa, sampahnya ada sekitar 1.200 ton per hari. Sumbernya berasal dari rumah tangga, industri dan ragam kegiatan,” kata Kepala Bidang Kebersihan, Pengelolahan Sampah dan Limbah DLH Karawang, Guruh Sapta pada Jumat (20/1).
BACA JUGA:Â Di Karawang, Sejumlah Jembatan Jadi Tempat Favorit Buang Sampah
Kurangnya sarana prasarana dan meningkatnya jumlah penduduk, ia akui cukup membuat pihaknya kewalahan.
Armada pengangkut sampah yang ada saat ini pun hanya mampu melayani 17 kecamatan saja.
“Melihat kebutuhan, harusnya Karawang punya 300 mobil truk. Tapi saat ini kami hanya memiliki 72 truk, itu pun 20 mobil milik rental,” ungkapnya.
Untuk mengakali kekurangan tersebut, sampah akan disaring dahulu di tempat pembuangan sampah sementara (TPSS), bank sampah, TPS3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) sebelum akhirnya diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA)
BACA JUGA:Â Pengerjaan Puskesmas Lamban, Bupati Karawang Ancam Coret Pemborong
Masih pakai sistem open dumping
Berkaca pada negara lain, kata dia, pengelolaan sampah menjadi sumber energi seperti listrik, gas metan, filorisis, briket, RDP (pengganti batu bara) dan lain-lain.