Beranda Karawang Dosen Unsika Karawang Kenalkan Game Tradisional Berbasis Website, Apa Itu?

Dosen Unsika Karawang Kenalkan Game Tradisional Berbasis Website, Apa Itu?

KARAWANG – Selama masa pandemi COVID-19, seluruh kegiatan sekolah dilakukan di rumah. Pembelajaran daring membuat anak menjadi bosan dan stres.

Menjawab keresahan itu, Rekha Ratri Julianti, M.Pd, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, meluncurkan aplikasi permainan tradisional congklak berbasis website sebagai pengembangan permainan tradisional.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Plt. Kepala SLB Negeri Karawang-Ratna Suciati, S.Pd., M.M.Pd, Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SLB Negeri Karawang-Nur’aini, S.Pd, dan Ketua Special Olympics Indonesia Karawang-Akhmad Dimyati, S.Pd., M.Pd dan orangtua murid.

Peluncuran aplikasi permainan tradisional congklak berbasis website ini dilaksanakan secara hybrid, online dengan zoom sebanyak 267 peserta dan offline di aula SLB Negeri Karawang di Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang.

Dijelaskan Rekha, peluncuran aplikasi game tradisional ini lantaran pembelajaran daring membuat anak menjadi bosan dan stres.

“Sudah kurang lebih 2 tahun Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 yang menyebabkan para siswa hanya belajar daring melalui gadget. Kurangnya aktivitas dan interaksi dengan teman, menurutnakan mempengaruhi perkembangan psikososial anak,” jelas Rekha Ratri Julianti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/11).

Selain itu, kata dia, diperkenalkannya aplikasi congklak.online tersebut sebagai upaya memodernisasi permainan tradisional yang sudah semakin punah.

“Kondisi pandemi dapat menjadi solusi bagi anak-anak dan orangtua untuk mengisi waktu luang dan upaya menumbuhkan psikososial.”

“Melalui permainan tradisional, anak-anak dapat melatih diri baik dari aspek sosial, emosional, maupun spiritual dengan didampingi orangtua,” terangnya.

Pada kegiatan tersebut, diperkenalkan aplikasi permainan tradisional congklak battle yang dapat dimainkan secara online dengan menggunakan fitur voice yang berinteraksi dengan teman dan sahabat yang berada jauh dan berbeda lokasi.

“Aplikasi congklak.online tidak perlu instal dalam penyimpanan gadget, karena permainan ini berbasis website sehingga hanya perlu membuka google dan mencari congklak.online lalu memulai permainan,” paparnya.

Rekha menjelaskan bahwa aplikasi permainan congklak.online ini berbeda dari game online lainnya. Karena permainan tradisional yang dikemas dengan teknologi akan digemari oleh anak. “Selain itu fitur voice yang menjadi unggulan aplikasi ini membuat pemain dapat terus berinteraksi dan berkomunikasi,” ungkap Rekha.

“Permainan online tidak pasif dan membuat pemain semakin tertutup dengan orang lain. Psikososial yang menjadi target dari permainan congklak.online ini mengajak pemain bisa dengan mudah bermain dimana saja, kapan saja dan dimana saja,” sambungnya.

Dalam kegiatan sosialisasi ini disampaikan juga pengetahuan tentang karakteristik anak tunagrahita, psikososial anak tunagrahita dan kegiatan yang dapat meningkatkan psikososial. (kii)