
KARAWANG – Banyak halte rusak di Karawang, pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang menargetkan revitalisasi seluruh fasilitas umum halte di tahun 2026 mendatang.
Plt Kepala Bidang Prasarana Dishub Karawang, Niken Dihe Lifitri Desky menyampaikan, secara keseluruhan Kabupaten Karawang memiliki 18 halte dengan kondisi yang sudah rusak (lapuk karena usia hingga penuh coretan liar).
Sebagai permulaan, pihaknya melakukan revitalisasi terhadap 2 halte di Jalan Ahmad Yani, yakni; halte di depan Mesjid Al-Jihad dan halte di depan SMAN 1 Karawang.
Baca juga: Unsika Tunjukkan Dominasi di Sebelas Maret International Karate Championship II 2025
“Untuk kegiatan di tahun 2025 ini ada dua, di Al-Jihad sama SMAN 1. Di Al-Jihad sudah selesai, di SMAN 1 progresnya 50 persen, itu kita revitalisasi dan untuk tahun selanjutnya kita akan lakukan keseragaman,” ujarnya kepada tvberita saat ditemui di Kantor Dishub pada Senin, 17 November 2025.
Niken memaparkan, pihaknya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 163.424.000 untuk merevitalisasi halte Al-Jihad dan Rp 135.680.000 untuk halte SMAN 1 Karawang.

Sementara untuk tahun selanjutnya, kata Niken, Dishub Karawang akan menggunakan anggaran dari CSR perusahaan-perusahaan yang ada di Karawang.
“Yang tahun ini anggaran pake APBD II. Tahun ini kita buat permodelan dulu, kita fokus di Jalan Ahmad Yani dulu. Tahun depan kita upayakan bisa revitalisasi juga tapi menggunakan CSR, proposal juga sudah kita siapkan,” paparnya.
Baca juga: Tragedi Anak Disabilitas Dikira Maling di Karawang: Dihajar-Dihantam Batu Bata hingga Tewas
Selain itu, pihaknya juga melakukan langkah preventif agar halte yang telah direvitalisasi tidak mudah rusak terutama oleh tangan-tangan nakal oknum masyarakat. Niken berharap, masyarakat Karawang bisa lebih bijak dan turut andil dalam menjaga fasilitas umum bersama-sama.
“Desainnya juga kita buat biar gak bisa dipake nongkrong atau tiduran, kita berupaya semaksimal mungkin biar gak mudah rusak. Harusnya sih kalau ada yang corat-coret atau merusak itu ada sanksi karena merusak fasilitas negara, tapi kita gatau siapa karena gak ada cctv,” jelasnya.
“Tapi optimislah masyarakat makin hari makin sadar, tapi kita juga lakukan langkah-langkah preventif seperti membuat tempat duduk (leveling) sebagai bentuk antisipasi,” tutupnya. (*)







