Beranda Headline Imbas Kebakaran Ponpes, Izin Pembangunan Pesantren Bakal Diperketat

Imbas Kebakaran Ponpes, Izin Pembangunan Pesantren Bakal Diperketat

Kepala Kemenag Karawang, Dadang Ramdani.

KARAWANG – Imbas dari kebakaran yang menimpa pondok pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, ke depan Kemenag Karawang bakal memperketat izin pendirian pesantren.

Demikian diungkapkan Kepala Kemenag Karawang, Dadang Ramdani saat ditemui di kantornya, Selasa (22/2).

Menurutnya, izin pesantren bakal meliputi SOP khusus yang mengatur sarana dan pra sarana gedung pesantren. Sehingga dari sisi keamanan bisa lebih menjamin para santri.

Baca juga: Cerita Pilu Saksi Kebakaran Pesantren, Jeritan Santri Minta Tolong Bersahutan di Tengah Kobaran Api

“Ke depan harus ada lisensi izin operasional bangunan, misalnya dari Dinas PUPR,” jelasnya.

Sejauh ini, jumlah pesantren di Karawang mencapai 548 pesantren. Dengan jumlahnya yang demikian banyak, menurutnya masyarakat berkontribusi besar dalam hal memajukan pendidikan agama, karena pendirian pesantren itu sifatnya independen, murni dari masyarakat.

Namun, berkaca dari kejadian (kebakaran) kemarin, pihaknya bakal lebih awas dalam mengeluarkan izin. Terutama dari sisi kelayakan standar bangunan.

Baca juga: Kemenag Karawang Ajak Masyarakat Doakan 8 Santri yang Meninggal: Mereka Para Syuhada

“Minimal ada standar kekuatan yang menjaga dampak yang tidak diinginkan semisal kebakaran ataupun gempa bumi. Ini harus ada standar kelayakan karena menyangkut keamanan para santri,” terangnya.

Berita sebelumnya, kebakaran hebat yang terjadi di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang mengakibatkan 8 orang santri tewas.

Peristiwa tersebut, bukan hanya duka untuk masyarakat Cilamaya, namun juga duka bagi seluruh masyarakat Karawang.

Baca juga: Begini Kronologi Kebakaran di Ponpes Miftahul Khoirot Cilamaya Kulon

“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, Cilamaya berduka, Karawang berduka,” tulis Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dalam instagram pribadinya, Senin (21/2).

Jumlah korban musibah kebakaran secara keseluruhan berjumlah 13 orang. 8 meninggal dunia, 5 luka-luka. (kii)