
“Ada suster ngasih tahu ngabarin, suruh puasa sebelum operasi. Habis itu jam 3 dibawa ke ruang operasi. Operasinya mah lumayan lama, saya nungguin sampai jam 5 masih di ruang operasi. Harapan saya mungkin lagi di ruang pemulihan,” kata dia.
Baca juga: Evakuasi Pohon Tumbang di Garut Libatkan Petugas Gabungan
Tak berselang lama, pihak rumah sakit mengonfirmasi jika korban berada di ruang ICU karena kondisinya kritis. Pihak keluarga pun saat itu kaget mendengar kabar tersebut.
“Saya kaget, kok bisa, sedangkan yang penanganan operasi itu kan cuma luka sedikit, kok sampai masuk ICU, pas dilihat di monitornya kondisi udah gak bisa apa-apa, udah nafas gak ada,” jelas Engkus.
Menurutnya, berdasarkan keterangan dokter yang menangani sang adik, menyebutkan jika operasi jari korban sudah selesai dan tinggal masa pemulihan.
Namun saat masa pemulihan korban mengalami muntah sampai cairannya masuk ke hidung, merendam paru-paru hingga pembuluh darahnya pecah.
“Saya tanya lagi, itu kondisi adek saya sebelum operasi gimana, katanya semuanya sehat pak, jantung, dada, semua normal. Abis itu jawabannya kayak gitu (muntah),” paparnya.
Baca juga: Dianggarkan Rp 12 M, Ribuan Pelaku UMKM Karawang Bakal Terima Bantuan Alat Tahun Ini
Keluarga minta keadilan
Jenazah korban saat ini sudah dikebumikan di dekat pemukiman keluarganya. Namun demikian, pihak keluarga menuntut itikad baik pihak rumah sakit.








