
KARAWANG – Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Karawang berikan penjelasan terkait bebatuan unik yang ditemukan oleh Tim Ekspedisi Owa Jawa di kawasan Sanggabuana Karawang.
Ketua TACB Karawang, Obar Subarja menduga, bebatuan tersebut merupakan artefak peninggalan sejarah. Namun TACB Karawang mengkonfirmasi, bahwa bebatuan tersebut adalah fosil tanaman.
“Di daerah Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru memang dari dulu sering ditemukan batu-batu fosil dari tumbuhan. Jadi yang ditemukan kemarin itu batu fosil, bukan artefak,” ujar dia pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, ketika dilihat berdasarkan bentuknya, bebatuan ini ditemukan akibat adanya proses meandering pada pola aliran sungai.
“Melihat dari bentuknya, batu ini ditemukan di sungai sekitar daerah. Sungai kalau di daerah hulu itu pola alirannya sering berubah, maka ketika hujan besar maka fosil ini sering berpindah tempat,” jelasnya.
Kemudian, berdasarkan penelitian, fosil ini terbentuk secara alami dengan rentan waktu pembentukan selama 10.000 tahun.
Baca juga: Bebatuan Unik Ditemukan di Sanggabuana Karawang, Mirip Penggiling Gandum di Zaman Eropa Kuno
Obar menerangkan, proses pembentukan fosil ini terjadi akibat adanya suatu kadar oksigen yang tinggi. Selain itu, unsur tanah pun menjadi salah satu faktor adanya proses pengerasan organisme.








