Beranda Ekonomi Kisah Mahasiswi di Karawang Rintis Bisnis Hijab saat Pandemi, Kini Jadi Miliarder

Kisah Mahasiswi di Karawang Rintis Bisnis Hijab saat Pandemi, Kini Jadi Miliarder

Mahasiswi karawang bisnis hijab
Mahasiswi UBP Karawang, Nendah Dewi Yuningsih merintis bisnis hijab saat pandemi.

KARAWANG – Banyaknya penduduk Indonesia yang memeluk agama islam membuat peluang bisnis fesyen muslim terbuka lebar. Salah satunya bisnis hijab.

Peluang itu terbukti menuntun Nendah Dewi Yuningsih, seorang mahasiswi Universitas Buana Perjuangan (UBP) asal Cikampek, Karawang meraih jalan kesuksesan.

Dendah sukses mengembangkan bisnis hijab dengan omzet miliaran rupiah.

PHK massal jadi titik balik

Cerita itu berawal saat 2020 lalu, tepat saat pandemi COVID-19 melanda. Dia yang kala itu bekerja di sebuah perusahaan retail, harus terdampak kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Baca juga: Kisah Warga Terdampak Abrasi di Pesisir Ciparage Karawang, Terselamatkan oleh Appostrap

Padahal pekerjaan tersebut menjadi satu-satunya sumber penghasilannya, terlebih ketika itu ia baru mendaftar kuliah.

Mahasiswi karawang bisnis hijab
Mahasiswi UBP Karawang, Nendah Dewi Yuningsih merintis bisnis hijab saat pandemi.

“Waktu itu emang lagi galau banget, satu sisi aku kedampak PHK. Sementara aku juga baru daftar kuliah. Jadi ragu waktu itu kuliah bisa lanjut atau enggak,” ujar dia, Selasa (22/10).

Di tengah kerisauannya itu, Dendah akhirnya mencoba peruntungan berjualan hijab dengan modal tabungan sebesar Rp 2 juta.

Tabungan tersebut ia belanjakan untuk memenuhi kebutuhan membuat brand bernama Dhinda Hijab.

Hijab tersebut mulanya ia jual secara eceran, baik di media sosial, di sejumlah marketplace maupun menawarkan langsung kepada teman-temannya di lingkungan kampus.

Baca juga: Cerita Korban Selamat di Pabrik Pupuk Karawang: Cairan Hitam Mengucur dari Lambung Imbas Keracunan

Tak berjalan mulus memang. Ada saja tantangannya. Semisal sepinya penjualan, komentar negatif hingga minimnya dukungan dari keluarga.

Mahasiswi di karawang bisnis hijab
Mahasiswi UBP Karawang, Nendah Dewi Yuningsih.

Namun berkat kegigihan dan tekad kuat untuk membangun bisnis, upayanya perlahan mulai membuahkan hasil. Di tahun pertama saja, ia bisa membuka pabrik konveksi sendiri di Cikampek.

Pemesanan harian yang awalnya hanya hitungan jari, kini terus melejit hingga mencapai ribuan potong.

“Kita aktif live streaming di sosmed dan berjualan lewat e-commerce, kita juga pakai sistem member dan reseller, dan alhamdulillah pelan-pelan semakin banyak pemesanan,” ucap dara kelahiran 2001 ini.

Baca juga: Ribuan Massa di Telagasari Karawang Tumpah Ruah Sambut Aep Syaepuloh, Yel-yel Dukungan Menggema

Raup omzet miliaran
Mahasiswi karawang bisnis hijab
Offline Store bisnis hijab milik mahasiswi UBP Karawang, Nendah Dewi Yuningsih.

Hingga memasuki tahun keempat, Nendah berhasil membuka offline store di dekat kampus UBP Karawang dan memiliki tiga pabrik konveksi, antara lain di Cikampek, Bandung dan Tasikmalaya dengan total 120 karyawan.

Tercatat ia memiliki lebih dari 1.000 member dan reseller yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga Korea Selatan.

Pendapatan dari usahanya pun terbilang fantastis meski dalam satu bulan. “Alhamdulillah di platform e-commerce ada sekitar Rp 3,5 miliar, di offline sekitar Rp 200 jutaan per bulan,” ucapnya.

Bahkan, mahasiswi semester 7 ini juga kini dinobatkan sebagai mahasiswi terinspiratif di UBP Karawang berkat keberhasilannya menjadi pengusaha muda.

Baca juga: Daftar 13 Menteri dan Wamen Era Prabowo dari Kalangan Perempuan

Dari hasil bisnisnya tersebut, Nendah mengaku bisa membeli kendaraan pribadi, merancang rumah impian dan membantu ekonomi keluarga.

Dia menegaskan tidak akan berhenti mengembangkan usahanya dan berencana melakukan ekspansi ke luar daerah. Mengingat potensi bisnisnya masih terbuka lebar.

“Pengennya buka cabang juga di Jawa Tengah, soalnya kita liat potensinya lumayan banyak, karena yang penting sebagai pebisnis, kita jangan takut gagal, karena kegagalan itu justru menjadi pembelajaran bagi kita buat lebih berkembang,” tukas dia. (*)