
KARAWANG – Menteri Agama (Menag) RI, Prof Nasaruddin Umar, meresmikan masjid dan Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlul Jannah 2 Internasional Karawang di Dusun Krajan RT 004 RW 002 Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, Minggu (21/9).
Dalam sambutannya, Menag berharap kehadiran Ponpes tersebut menjadi kebanggaan bagi masyarakat Karawang, khususnya di bidang keagamaan.
“Alhamdulillah pada hari ini kita berada dalam suasana penuh kegembiraan dalam rangka peresmian Masjid dan Pondok Pesantren Riyadlul Jannah. Semoga pondok pesantren ini menjadi kebanggaan di daerah Karawang,” ucap Nasaruddin.
Baca juga: Kemenag Karawang Bina 60 Dai dan Daiyah, Perkuat Dakwah Moderat dan Kerukunan Umat
Nasaruddin lalu menjelaskan bagaimana perbedaan antara sekolah, madrasah maupun pondok pesantren.
“Sekolah adalah tempat untuk mendapatkan ilmu dari guru, sedangkan pondok pesantren adalah tempat untuk menuntut ilmu Allah SWT. Jika dibandingkan, mana yang lebih hebat: ilmu guru atau ilmu Allah? Tentu ilmu Allah yang lebih hebat. Oleh karena itu, pondok pesantren memiliki kedudukan yang sangat mulia, karena di situlah diajarkan ilmu Allah,” jelas Menag.
Di pesantren, lanjut Menag, yang datang bukan hanya siswa biasa, tapi mereka yang sungguh-sungguh berniat mencari ilmu Allah. Mereka disebut murid, dan yang membimbing mereka disebut mursyid.
Guru di pesantren dan madrasah tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik. “Apa bedanya pengajar, pendidik, dan guru? ucap Menag.
“Pengajar adalah orang yang memindahkan ilmu atau pengetahuan kepada murid. Transfer ilmu terjadi ketika anak menjadi paham,” terangnya.
Pendidik, sambung dia, tidak hanya membuat anak tahu apa yang sebelumnya tidak mereka tahu. Pendidik juga membentuk karakter, akhlak, dan jiwa.
Menag menegaskan, bahwa di pondok pesantren, pendidik tidak cukup hanya menjelaskan. Ilmu yang diajarkan diamati, diperhatikan, dan diamalkan. Itulah inti dari pendidikan yang sesungguhnya.
Baca juga: Jawab Permintaan KDM, Pemkab Karawang Siap Serahkan Lahan untuk Pembangunan Sekolah Negeri
“Lalu, mana yang lebih utama: pengajar atau pendidik?”
“Guru yang ideal adalah seseorang yang bisa menjadi keduanya. Dalam bahasa Sansekerta, kata “guru” berasal dari kata “gu” dan “ru” — “gu” artinya gelap, dan “ru” artinya cahaya. Maka, guru adalah orang yang mengeluarkan murid dari kegelapan menuju cahaya,” paparnya.








