
KARAWANG – Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri bekerja sama dengan sejumlah praktisi akademisi di berbagai wilayah di Indonesia menelaah 25 tahun implementasi Pancasila di era reformasi.
Evaluasi itu didasari masifnya kekeliruan terhadap nilai-nilai dan norma-norma serta dasar negara Pancasila yang menjadi ciri dan karakter bangsa Indonesia.
Letjen TNI (Purn), Bambang Darmono selaku inisiator kegiatan tersebut menyebutkan, kajian untuk mengevaluasi implementasi pancasila ini bekerja sama dengan sejumlah universitas ternama di berbagai wilayah.
Baca juga: Perjuangan Omay, Seorang Hansip yang Kuliahkan Anak hingga Lulus Cumlaude di UBP Karawang
Di antaranya dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Sam Ratulangi Manado, IPB, Universitas Papua, Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang hingga banyak lagi lainnya.
Melalui kerjasama ini, pihaknya bersama kampus menggelar diskusi kelompok terfokus (FGD) hingga lima putaran. Saat ini telah memasuki putaran ke 3, dan terselenggara di Kampus UBP Karawang.
“Semua dateng dari 26 Provinsi, hari ini 125 kampus yang ikut (secara online dan offline). Mereka berhak mewakili Indonesia,” ujarnya kepada wartawan pada Sabtu, 13 Juli 2024.
Ia menerangkan, setelah satu generasi atau 25 tahun lebih bangsa Indonesia menjalankan reformasi. Sudah seharusnya, bangsa Indonesia menyadari pentingnya sebuah evaluasi terhadap implementasi Pancasila.
Baca juga: Ragam Keseruan Harkopnas ke-77 Jabar di Karawang
“Untuk menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur tentu banyak pencapaian yang didapatkan. Tetapi, juga banyak hal yang menyesakkan nafas dan batin kita sebagai warga negara Indonesia,” terangnya.













