TVBERITA.CO.ID – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan akses internet di perkotaan, warga di pelosok Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menghadapi masalah susah sinyal dan akses internet yang minim. Banyak desa di Cianjur masih tergolong daerah blankspot, bahkan ada yang sama sekali tidak terjangkau jaringan seluler.
Warga di kampung-kampung harus bersusah payah mencari sinyal ke perbukitan, lapangan terbuka, hingga sawah demi bisa berkomunikasi atau mengakses informasi. Kondisi ini membuat informasi penting sering terlambat sampai ke masyarakat.
Baca juga:Â Bupati Aep di Hadapan Seribu Lebih HRD Perusahaan: Jangan Sepelekan Kualitas SDM Karawang
Salah satu wilayah yang terdampak adalah Kampung Cibaregbeg, Desa Karyabakti, Kecamatan Cidaun. Kampung yang berada di perbatasan empat kecamatan ini dikelilingi perbukitan sehingga jaringan seluler sulit masuk.
“Sudah puluhan tahun susah sinyal. Kalau mau dapat sinyal harus ke lapangan sekolah atau ke rumah tetangga yang bertingkat,” kata Sumiati (40), warga setempat, Selasa (1/7/2025).
Bahkan pada malam hari, warga harus menyimpan ponsel di ambang pintu dengan harapan ada sinyal yang masuk. “Kalau malam gelap, ke lapangan atau rumah tetangga tidak enak. Jadi HP disimpan di galar (ambang pintu). Kadang dapat sinyal, kadang tidak,” tambahnya.
Hal serupa terjadi di Kampung Pasirjambu, Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang. Warga harus mendatangi pantai atau sawah untuk mencari sinyal internet.
“Kalau siang atau sore banyak warga, terutama anak-anak, berkumpul di pantai atau gubuk tengah sawah untuk cari sinyal,” ungkap Sutiawan (28), warga Pasirjambu. Ia mengaku informasi yang mereka terima sering terlambat.
“Kejadian kecelakaan kades di Agrabinta baru kami tahu dua hari setelahnya. Untuk mode pakaian juga ketinggalan. Fashion yang tren di kota dua tahun lalu baru populer di sini sekarang. Di medsos pun begitu, orang lain sudah pakai Instagram atau Threads, di sini masih ramai Facebook dan TikTok,” kata Sutiawan.
Sekretaris Dinas Kominfo Cianjur, Gagan Rusganda, menyebut ada sekitar enam desa yang masih blankspot berdasarkan data mereka. Namun data Open Data Jawa Barat menyebut jumlahnya bisa mencapai 85 desa.
“Kalau data kami hanya kantor desa yang masih blankspot, ada enam desa. Data Jabar mungkin lebih umum. Biasanya hanya beberapa kampung dalam desa yang tidak terjangkau,” jelas Gagan.
Baca juga:Â Polisi Olah TKP Kecelakaan di Tol Karawang yang Tewaskan WN Jepang, Gunakan 3D Laser Scanner
Bupati Cianjur Muhammad Wahyu mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah blankspot. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain menyediakan akses internet di kantor desa, bekerja sama dengan BUMDes di bidang penyediaan internet, serta memperkuat jaringan GSM dengan antena repeater.
“Kami berusaha agar seluruh wilayah Cianjur bisa mudah mendapatkan sinyal dan internet. Harapannya ke depan tidak ada lagi susah sinyal atau daerah blankspot,” tegas Wahyu. (*)













