Beranda Regional Datangi Disdikpora, GMNI Karawang Soroti Sekolah Rusak

Datangi Disdikpora, GMNI Karawang Soroti Sekolah Rusak

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Satuan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Karawang mendatangi kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Karawang untuk melakukan audiensi terkait isu seputar pendidikan. Audiensi ini bertepatan dengan peringatan hari pendidikan nasional yang jatuh pada Rabu (2/5) kemarin.

Dalam pertemuannya, Ketua Cabang GMNI Karawang, Christoforus A. Takawada menegaskan bahwa organisasinya siap lakukan pengawalan pendidikan demi kemajuan Kabupaten Karawang. Disampaikan sampai saat ini masih banyak sekolah-sekolah rusak di Kabupaten Karawang yang harus segera diperbaiki oleh pemerintah daerah.

“Ketika Karawang melakukan pembangunan di mana-mana sementara banyak sekolah yang rusak sehingga dirasa sudah tidak layak untuk dijadikan tempat menempa ilmu, ini menjadi suatu persoalan krusial. Sehingga kami dari GMNI mendorong pihak pemerintah untuk segera melakukan perbaikan infrastruktur. Dan kami dari GMNI siap untuk terus mengawal,” katanya, Kamis (3/5).

Selain menuntut pembangunan sekolah rusak, Christoforus menambahkan jika persoalan isu pendidikan tidak hanya sampai pada di situ. Menurutnya pendistribusian guru yang tidak merata di tiap sekolah serta gaji guru golongan K2 yang saat ini menjadi perbincangan juga perlu menjadi perhatian khusus.

“Ketika para guru bertumpuk di pusat kota atau hanya di sekolah-sekolah favorit ini akan jadi kesenjangan bidang pendidikan. Masyarakat desa juga perlu mendapatkan kualitas tenaga pengajar yang setara dengan sekolah terbaik di Karawang. Belum lagi gaji guru honorer yang sudah banyak dikeluhkan,” tandas Christo.

Sementara itu, Nandang Mulyana, Sekretaris Disdikpora, yang menerima kedatangan GMNI di ruang rapat dinas menyampaikan tidak bisa berdiskusi berlama-lama karena mendapat perintah dari bupati. Namun dirinya mengaku saat ini pihaknya sudah memegang data terkait sekolah rusak, hanya tinggal melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR terkait anggaran dan siteplan.

“Mohon maaf saya tidak bisa lama karena mendadak ditelepon ibu (Bupati). Yang jelas kita juga masih memperhitungkan ploting anggaran karena keterbatasan, sehingga kita prioritaskan sekolah mana yang perlu didahulukan. Juga distribusi guru yang sebenarnya Karawang sangat kekurangan tenaga pengajar, sehingga baik di kota maupun desa itu kekurangan,”tutupnya. (fzy/ds)