PURWAKARTA-Permasalahan unit kendaraan oleh Matel yang menyebut dirinya dari perusahaan Leasing FIF Purwakarta masih belum ada titik terang.
Setelah sebelumnya anggota Pemuda Pancasila Purwakarta Sabtu(4/6) yang dirampas unit kendarannya di wilayah Cimaung Purwakarta oleh Matel, tak tanggung-tanggung belasan Matel mengepung Mahpudin dan istrinya Ismaya dan menggiring ke perusahaan setelah unit dikuasai oleh empat orang Matel.
“Awalnya saya dengan istri menggunakan kendaraan motor kakak saya mau memancing ke Jatiluhur,” jelas Mahpudin korban perampasan Matel yang merupakan anggota Pemuda Pancasila Purwakarta Senin (6/6).
“Di sekitar Perumahan Dian Anyar Cimaung tiga orang yang merupakan Matel menghentikan kendaraan, katanya bahwa kendaraan milik kakak saya menunggak 4 bulan,” ujarnya.
“Namun setelah dijelasin saya tidak tahu menahu tentang adanya tunggakan dan saya berusaha untuk menghubungi kakak saya,” ungkapnya.
“Tetapi mereka memaksa walaupun mereka tahu bahwa saya anggota Pemuda Pancasila, dan kunci dipaksa diberikan beserta unit kendaraan dan membawa ke FIF sesuai dengan kendaraan,” paparnya.
“Sesampai di FIF saya disuruh masuk untuk mengambil surat, tetapi ternyata mereka membohongi karena tidak ada satupun pegawai FIF yang menemui saya, dan setelah keluar unit kendaraan kakak saya Honda Beat dengan No Pol T 6413 CI sudah tidak ada,” jelasnya.
“Istri saya juga sebelumnya dipaksa tanda tangan surat BSTK PT RALPI tapi istri saya tidak mau menandatangani,” tegasnya.
Sementara terkait permasalahan ini Sekertaris MPC Pemuda Pancasila Purwakarta Asep Kurniawan mengatakan akan melakukan proses hukum.
“Matel ini sangat meresahkan, dan harus ditindak tegas,” ucapnya.
“FIF harus bertanggung jawab, dan kita akan lakukan jalur hukum,”tegasnya.
“Hal ini dicoba diselesaikan sebelumnya malah terjadi perkelahian dan penganiayaan terhadap anggota Pemuda Pancasila yang dilakukan oleh Matel yang lain terkait perampasan unit kendaraan anggota kami,”pungkasnya.
Sebelumnya Minggu (5/6) malam MPC Pemuda Pancasila dan seluruh anggotanya sempat menduduki kantor FIF Purwakarta untuk meminta pertanggung jawaban pihak FIF untuk menyerahkan Matel yang melakukan perampasan dan penganiayaan, namun hal ini diantisipasi oleh Kapolsek Purwakarta Kompol Januaryono memastikan pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan ini. (trg)
