Beranda Headline Pengamat soal Performa Debat Capres 2024: Anies Overconfidence, Prabowo Meledak-ledak, Ganjar Realistis

Pengamat soal Performa Debat Capres 2024: Anies Overconfidence, Prabowo Meledak-ledak, Ganjar Realistis

Performa debat capres 2024
Debat calon presiden (capres) 2024 rampung digelar secara perdana oleh KPU pada Selasa (13/12) malam.

JAKARTA – Debat calon presiden (capres) 2024 rampung digelar secara perdana oleh KPU pada Selasa (13/12) malam. Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang, menyampaikan pandangan terkait performa ketiganya dalam debat capres 2024.

Debat pertama itu mengangkat tema ‘Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi’.

“Pertanyaan yang dirancang oleh panelis memiliki bobot ilmiah, namun tetap dibingkai oleh empirical problem. Tampilan ketiga capres memiliki plus-minus,” tutur Atang melansir detiknews, Rabu, 13 Desember 2023.

Atang kemudian mengomentari performa masing-masing capres pada debat perdana tersebut. Ia menilai capres nomor urut 1 Anies Baswedan terlalu percaya diri dan terkesan menggurui ketika menanggapi setiap pertanyaan panelis. Menurutnya, sikap Anies itu membuatnya terkesan meremehkan capres lainnya.

Baca juga: Susul Anies dan Gibran, Ganjar juga Akan Kampanye di Karawang Pekan Ini, Cek Jadwalnya

“Capres nomor 1 Anies Baswedan overconfidence sehingga jawabannya cenderung mendikte dan menggurui, bahkan terkesan meremehkan capres lain. Hal ini wajar karena Anies tidak memiliki ikatan emosional dengan kekuasaan dan tidak memiliki beban apapun,” kata Atang.

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, kata Atang, tampil percaya diri. Meski begitu, Atang menilai capres dari Koalisi Indonesia Maju itu tidak mampu mengontrol emosi saat berdebat.

Menurut Atang, Prabowo tampak dilematis saat ditanya terkait isu HAM. Ia menyebut Ketua Umum Gerindra itu juga sempat blunder ketika menanggapi argumentasi kedua pesaingnya.

Baca juga: Kampanye Pilpres 2024: Anies ke Karawang, Ganjar ke Palu dan Prabowo Fokus di Jakarta

“Materi debat membuat posisi Prabowo menjadi dilematis soal HAM, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi karena terkait masa lalu Prabowo. Dan Jokowi effect justru jadi blunder. Prabowo selalu kehabisan argumen untuk mematahkan serangan paslon lain,” beber Atang.

Atang menilai capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo tampil lebih realistis. Ia pun menyinggung Ganjar yang beberapa kali menjadikan NTT sebagai contoh dalam debat tersebut.

“Ganjar Pranowo menguasai materi debat dan tampil tanpa beban. Pertanyaan dan jawaban dielaborasi cukup baik dan tidak abu-abu, lebih realistis, dan terukur,” pungkasnya.

Baca juga: Di Karawang, Gibran Ajak Pendukung Tak Terprovokasi Fitnah: Senyumin Aja, Kita Joget-joget

Sebelumnya, Atang memprediksi duet Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi menang di NTT. Sementara itu, paket Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) bakal kesulitan mendapat dukungan dari pemilih NTT karena sosoknya yang lekat dengan politik identitas.

Di sisi lain, Atang menyebut pasangan Prabowo-Gibran juga memiliki kelemahan di mata pemilih NTT. Menurutnya, pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju itu memiliki titik lemah pada Prabowo yang sudah tiga kali kalah dalam pilpres. Demikian pula Gibran yang kerap dinilai negatif karena politik dinasti.

Pasangan Ganjar-Mahfud pun, kata Atang, memiliki kelemahan yang bisa menggerus raihan suara mereka. Menurutnya, kendala keterpilihan Ganjar-Mahfud lebih disebabkan oleh urusan internal partai pengusungnya, PDIP. (*)