Beranda Headline Cerita Mereka yang Terjerat Judi Online di Karawang: Mobil-Motor Dijual, Utang Menumpuk...

Cerita Mereka yang Terjerat Judi Online di Karawang: Mobil-Motor Dijual, Utang Menumpuk Ratusan Juta

Terjerat judi online di karawang
Ilustrasi kisah mereka yang terjerat judi online di Karawang.

KARAWANG – Kecanduan judi online membuat hidup Kevin, bukan nama sebenarnya, berantakan. Kemenangan demi kemenangan yang didapat bukannya untung, malah bikin buntung.

Satu kendaraan motor dan mobil miliknya habis terjual demi berjudi. Istri dan anak pun rela ia telantarkan demi kesenangan sesaat itu.

Kevin mengungkap, pertama kali mengenal judi online sejak tahun 2020 saat masih berstatus pegawai honorer Pemkab Karawang.

Meski awalnya ogah ikut-ikutan, ia pun akhirnya ikut terjerumus berkat diajari kawan di lingkungan kerjanya.

Baca juga: Aksi Polisi di Karawang Bersih-bersih Rumah Ibadah Sambut Hari Bhayangkara

“Awalnya temen maen di akun saya, pas waktu itu menang saya pun tergoda. Nyoba sekali kalah, pas kedua kali nyoba pasang Rp 100 ribu menang jadi Rp 3 juta. Itu yang bikin ketagihan,” jelas Kevin.

Kemenangan yang didapat dari hasil judi, baginya merupakan kesenangan yang sulit digambarkan. Bahkan dia mengaku pernah mendapat Rp 20 juta hanya dalam semalam.

“Ada adrenalin tersendiri kalau kita dapat gede dari judi online tuh,” ucap dia.

Candu terhadap judi online semakin membuatnya lupa diri. Hampir setiap hari ia bisa menghabiskan uang Rp 500 ribu demi berjudi.

Tapi bukannya untung besar, ia justru semakin sering mengalami kekalahan. Tabungannya mulai habis.

Baca juga: Bupati Aep Cek Pemotongan Hewan Kurban di Desa Anggadita Karawang, Dibagikan buat Ribuan Warga

Demi membalas kekalahannya, Kevin pun mulai memberanikan diri berutang lewat pinjaman online (pinjol). Namun tetap saja sial.

Akibat kekalahan-kekalahannya itu, utangnya makin menumpuk. Harta berharga seperti motor dan mobil pun terpaksa dijual.

“Stres tiap hari diteror terus debt collector (pinjol) ke kontak istri sama keluarga. Dihitung-hitung mungkin kerugian saya gara-gara itu bisa sekitar Rp 150 jutaan,” ujar Kevin.