KARAWANG – Tiga gadis belia asal Karawang berinisial D, R, dan N diduga menjadi korban penipuan oleh pihak penyelenggara ajang pemilihan Puteri Padi di Karawang.
Pasalnya, ketiga gadis yang masih berusia 18 hingga 20 tahun ini merupakan pemenang di ajang tersebut dan telah dijanjikan uang pembinaan.
Namun nyatanya, janji tersebut nihil terealisasi.
Sony Harlian, pendamping ketiga gadis ini mengatakan, kejanggalan penyelenggara ajang bakat berawal ketika hak para korban tidak diberikan.
“Jadi saya diminta orang tua D, R, dan N untuk mengungkap kejanggalan penyelenggara ajang bakat pemilihan Puteri Padi di Karawang yang tidak jelas soal hak para pemenang yang tidak kunjung direalisasikan,” kata Sony saat dihubungi melalui telepon selular pada Jumat, 20 Oktober 2023.
Kejadian itu bermula pada tahun 2021, di mana para korban merupakan pemenang di ajang pemilihan Puteri Padi dan akan dijanjikan uang pembinaan, namun hingga saat ini tidak kunjung diberikan.
“Jadi orang tua korban bilang, penyelenggara akan memberikan uang pembinaan sebagai hadiah dan pembinaan lainnya di tahun 2021, tapi saat ditindaklanjuti penyelenggara sulit dihubungi,” tuturnya.
Sementara itu, dalam ajang pemilihan Puteri Padi tersebut para korban diminta mendaftar dengan tarif Rp 800 ribu sampai 1 juta per orang.
“Dari keterangan korban, ada sekitar 20 orang yang mendaftar dan diminta registrasi sebesar 800 ribu sampai 1 juta,” ucapnya.
Melihat hal itu, para korban berencana melaporkan penyelenggara ke pihak kepolisian.
“Menindaklanjutinya, rencananya, saya akan mendampingi pelaporan para korban ke pihak berwajib Senin nanti, karena ajang-ajang yang tidak jelas ini harus segera ditertibkan di Karawang dan merugikan para pencari bakat di Karawang,” tandasnya. (*)
