Beranda Headline Dinilai Tebang Pilih Promosikan Produk, Dinkop Karawang Diprotes Pelaku UMKM

Dinilai Tebang Pilih Promosikan Produk, Dinkop Karawang Diprotes Pelaku UMKM

Pelaku umkm dinkop karawang
Ilustrasi UMKM.

KARAWANG – Sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) menilai Dinas Koperasi (Dinkop UKM) Karawang terkesan tebang pilih dalam melakukan pembinaan.

Pegiat UMKM Kopi Eno Karawang, Andri Kusuma misalnya. Dirinya menilai produk-produk UMKM yang kerap dipromosikan Dinkop hanya pelaku usaha yang memiliki kedekatan pribadi dengan pejabat dinas tersebut.

“Sejauh ini produk saya belum pernah terpajang di galeri, titip-titip gak pernah ditawarin. Tidak ada yang mengarahkan juga, it’s okay awal-awal saya belum punya sertifikasi apapun, untuk saat ini kan sudah,” sesal Eno pada Sabtu, 1 Juli 2023.

Baca juga: Kenalkan Busana Rajut Kekinian, Wabup Aep Kagumi Karya UMKM Warga Majalaya

Ia menjelaskan, dirinya adalah alumni UMKM Jabar Juara dan arahan yang pernah ia rasakan hanya seputar edukasi digital marketing dan penjualan di minimarket.

Menurutnya, tidak terlalu tepat mengarah kelompok UMKM yang kecil untuk mengeluarkan modal yang cukup banyak.

“Yang saya tahu, yang di dalam galeri dinkop itu orang-orang terdekat. Yang diarahkan yang punya duit, karena kita itu diberi asupan untuk jadi pengusaha kapitalis,” tambahnya.

Andri mengklaim, rekan lain sesama pelaku UMKM juga banyak yang merasa dianggap sebelah mata oleh Dinkop Karawang. Hanya saja mereka tidak berani mengungkapkan karena takut usaha kecilnya bermasalah.

“Saya enggak tahu salahnya di mana, yang saya rasakan dengan rekan-rekan UMKM seperti itu. Untuk jadi pengusaha kapitalis kita kan perlu modal ratusan juta, disambungkan dengan jaringan bank pun tetap mencekik bagi kami. Kami lebih pingin ada pendamping yang ahli literasi keuangan,” katanya.

“Kami ini UMKM yang modalnya minim, tolong arahannya yang lebih realistis,” sambung Eno.

Baca juga: Sampoerna Bangun Masa Depan Berkelanjutan bagi Karyawan, Petani Tembakau hingga Pelaku UMKM

Pelaku UMKM lainnya, yang enggan ditulis nama mengaku merasakan hal yang sama.

Perempuan yang merintis usaha di bidang kuliner ini merasa produk miliknya yang telah terjual luas tidak pernah ter-display oleh Dinkop.

“Coba perhatikan aja, yang ikut (event) gitu pelaku UMKM yang itu-itu aja. Produk yang di display pun sama,” terangnya.

“Biar tidak terkesan subjektif, silakan coba survey ke pelaku UMKM lainnya. Beberapa rekan saya juga merasakan hal serupa,” tutupnya. (*)