Beranda Health Genjot Iklim Investasi, Layanan Kesehatan Intibios Hadir di Karawang

Genjot Iklim Investasi, Layanan Kesehatan Intibios Hadir di Karawang

“Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap layanan kesehatan harus direspons oleh semua, baik pemerintah, komunitas kesehatan, dan dunia usaha. Kesehatan adalah investasi strategis untuk kekuatan bangsa di masa depan. Intibios hadir untuk memberikan layanan terintegrasi yang dibutuhkan masyarakat. Dengan teknologi dan sistem informasi mutakhir, masyarakat akan mendapatkan informasi kesehatan yang akurat dan tepercaya,” ujar Rio Abdurrachman, Direktur Utama Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi pada acara peresmian tersebut.

Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi adalah buah kolaborasi sejumlah pelaku usaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium yang digagas Enggartiasto Lukita, pengusaha senior yang juga mantan Menteri Perdagangan bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Then Herry, Rio Abdurrachman, dan Dokter Nanny Djaya. Penanggung jawab laboratorium saat ini dijabat Dokter Veronica Wiwing yang memiliki spesialisasi di bidang mikrobiologi klinis. Intibios Lab, Klinik & Farmasi kini memiliki 35 unit layanan di 18 kota di Indonesia.

Rio menjelaskan, pemeriksaan kesehatan (melalui medical check-up dan tes yang dibutuhkan di laboratorium), konsultasi dokter, pencegahan penyakit melalui vaksinasi, dan penanganan masalah menggunakan obat-obatan yang disediakan oleh farmasi merupakan satu kesatuan mata rantai untuk membuat masyarakat tetap sehat, tetap produktif, dan bahagia.

“Kami ingin hadir dan menemani tumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan. Manfaat dari pemeriksaan kesehatan bukan hanya dirasakan oleh individu yang melakukannya, tapi juga meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya,” ujar Rio.

Acara peresmian ini dihadiri juga oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan unsur Forkopimda lainnya  Sebagai tanda peresmian, Bahlil membubuhkan tandatangannya pada prasasti dari pualam hitam. Acara yang tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat itu dipungkasi dengan peninjauan fasilitas. (rls)