
KARAWANG – Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menegaskan nasib 80 kontainer yang dijadikan ruang kelas hanya untuk jangka pendek. Mahasiswa nantinya akan tetap belajar di dalam gedung baru yang tengah dipersiapkan.
Wakil Rektor 2 Unsika, Safuri menyebut minimnya ketersediaan ruang kelas jadi alasan pihak Rektorat membuat kelas kontainer.
Keberadaan kelas kontainer itu pun, kata dia, hanya beroperasi sementara sambil pihaknya memulai pembangunan Gedung Serba Guna (GSG), gedung ruang kelas maupun fasilitas olahraga pendukung lainnya mulai tahun 2025.
Baca juga: Angka HIV di Karawang Mencapai 824 Kasus, Tertinggi dalam 24 Tahun Terakhir
Kemudian jika ruang kelas permanen rampung dibangun, maka kelas-kelas kabin tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sekretariat organisasi mahasiswa (ormawa).
“Kabin-kabin itu nantinya tetap bermanfaat, karena dapat digunakan oleh ormawa untuk berkegiatan, ruangan mereka jadi akan lebih baik dari saat ini,” katanya, Rabu (18/12).
Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unsika, Indra Budiman menjelaskan, biaya pembangunan kelas kontainer mencapai Rp 6,4 miliar dengan rincian Rp 159 juta per kelas yang terdiri dari dua kontainer yang digabung.