Beranda Karawang Kata Warga soal Stasiun Whoosh Karawang Resmi Dibuka: Jauh dari Kota, tapi...

Kata Warga soal Stasiun Whoosh Karawang Resmi Dibuka: Jauh dari Kota, tapi Pengin Nyobain

Stasiun whoosh warga karawang
Stasiun Whoosh Karawang resmi melayani naik turun penumpang mulai hari ini, Selasa (24/12). KCIC menawarkan beragam kemudahan akses dan fasilitas saat menjajal kereta cepat di Karawang, Jawa Barat.

KARAWANG – Stasiun Whoosh Karawang resmi melayani naik turun penumpang mulai hari ini, Selasa (24/12). KCIC menawarkan beragam kemudahan akses dan fasilitas saat menjajal kereta cepat di Karawang, Jawa Barat.

Penumpang yang ingin mengakses Stasiun Karawang dapat melalui Jalan Badami lalu melintas ke Jalan Pasar Jati dan masuk ke Jalan Raya Pangkalan.

Stasiun Karawang juga terkoneksi dengan jalan tol melalui Exit Tol Karawang Barat KM 47 Jakarta-Cikampek kemudian masuk ke Jalan Trans Hexa Karawang.

Baca juga: AHY Yakin Stasiun Whoosh Karawang Dongkrak Perekonomian Warga Sekitar

Lantas apa warga Karawang tertarik menjajal Whoosh via Stasiun Karawang?

Salah satu warga Karawang, Aep Saepuloh mengaku cukup tertarik menjajal kecanggihan kereta cepat. Namun akses jalan ke stasiun yang belum memadai, ia nilai jadi tantangan tersendiri.

Terlebih jarak antara rumahnya yang berada di sekitar pusat kota menuju ke stasiun terbilang lumayan jauh.

Baca juga: Mayat di Saluran Kali Malang Karawang Rupanya Korban Pembunuhan, Pelaku Kini Diringkus Polisi

“Persoalannya dari rumah lumayan cukup jauh makan waktu sekitar 45 menit. Tapi pengen nyoba biar keliatan keren aja sih,” kelakar dia, Selasa (24/12).

Warga karawang di stasiun whoosh
Salah seorang warga berfoto di samping kereta cepat di Stasiun Whoosh Karawang.

Aep menilai kebermanfaatan Stasiun Karawang hari ini lebih menunjang kepada kalangan pebisnis maupun eksekutif yang memiliki mobilitas tinggi dalam menjalani pekerjaannya.

“Cocoknya buat pebisnis, pelaku industri, sambil jalan-jalan belanja, main golf mungkin iya,” katanya.

Sementara untuk nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar, baginya belum begitu terasa. “Kalau dampak ekonomi langsung ke warga lokal keliatannya sih masih butuh waktu panjang. Aksesnya dulu yang utama dikerjain kalau mau ngasih dampak manfaat ekonomi mah,” ujarnya.

Baca juga: Nataru 2025: Kendaraan di Karawang Dilarang Gunakan Klakson Telolet, Ketahuan Langsung Dicabut

Warga lainnya, Rizki Andika berujar jika tiket Whoosh di harga Rp 125 ribu relatif murah jika dibandingkan dengan waktu tempuh yang singkat.

Sebab jika menaiki moda transportasi lain dengan harga yang sama, waktu tempuhnya tentu akan jauh berbeda.

“Sesekali pengen nyobain kalau lagi bener-bener butuh waktu cepet aja sih. Atau pas lagi santai mau jalan-jalan sama keluarga pake kereta cepat,” seru Rizki. (*)