KARAWANG – Pemerintah Kabupaten Karawang mengajak seluruh perusahaan untuk berperan menangani kasus anak stunting di Karawang.
Melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), pemerintah menargetkan di tahun 2023 Karawang akan zero stunting.
Program BAAS mewajibkan pejabat mulai dari bupati, wakil bupati, sekretaris daerah, kepala dinas hingga perusahaan swasta menjadi bapak asuh.
Sejauh ini, baru 10 perusahaan yang mengikuti program BAAS untuk penanganan kasus anak stunting.
Baca juga: Gandeng PT Telkom, Citra Swarna Pasang Fiber Optic di Kawasan Kartika Residence
“Sejak diluncurkan akhir Juli 2022 program BAAS, yang jelas kan kami menerima kalau pemerintah kisaran 30 orang, baik bupati, wakil bupati, sekretaris daerah, hingga kepala opd ataupun camat. Dan pihak perusahaan 10 yang masuk,” kata Ketua Baznas Karawang, Karmin saat penerimaan CSR dari CSG Peduli bantuan program penurunan stunting di Kantor Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari pada Kamis (27/10/2022).
Karmin menjelaskan, setiap bapak asuh mengirimkan uang sebesar Rp 450 ribu per anak setiap bulannya. Sedangkan, program BAAS ini berlangsung selama enam bulan. Dimulai sejak Oktober 2022 hingga Maret 2023.
“Alhamdulillah dengan adanya donatur dari CSG Peduli dalam hal ini PT Citra Swarna Group. Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih yang telah memberikan bantuan kepada tiga anak dalam penanganan stunting di Gintungkerta,” katanya.
Baca juga: Usung Tema Cegah Stunting, Pemkab Karawang Peringati Apel Harganas 2022
Peran Penting Keluarga Cegah Stunting
Kepala Bidang Peningkatan Pemberdayaan Keluarga pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang, Yudha Wisnu mengatakan, program ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Karawang Aep Syaepulloh.
Akan tetapi untuk pengelolaan dana dan penyalurannya melalui Baznas Karawang.
