KARAWANG – Aparat kepolisian mendalami dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam kasus Dede Asiah (37), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Karawang yang mengaku dijual dan dijadikan budak di Suriah.
Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Arief Bastomy mengatakan, penyidik saat ini tengah menggali keterangan dari pihak keluarga yang bersangkutan.
“Kita masih mengumpulkan informasi, kita masih tunggu keterangan pihak keluarga dahulu, termasuk dari yang bersangkutan,” kata Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Arief Bastomy saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Kamis (30/3/2023).
Di samping itu, pihaknya juga mendalami keterangan dari sejumlah pihak, utamanya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) untuk memastikan ada tidaknya dugaan TPPO.
Baca juga: PMI Asal Karawang Diduga Dijual dan Jadi Budak di Suriah, Bupati Janjikan Hal Ini
“Tapi nanti kita akan meminta keterangan dari beberapa pihak terkait, terutama BP2MInya. Kalau sekarang kita belum bisa kasih statement lebih jauh, karena belum utuh informasinya itu,” katanya.
TKW Karawang Dijadikan Budak di Suriah
Sebelumnya, nasib pilu seorang pekerja migran Indonesia (PMI) kembali menyita perhatian publik. Dede Asiah Awing Omo (37), warga Karawang mengaku dibuang di luar negeri dan menjadi korban perdagangan manusia.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, nama saya Dede Asiah dari Karawang. Tolong saya, saya pengen pulang, perut saya sakit,” ungkap Dede Asiah dalam videonya yang viral di media sosial.
Sejak awal berangkat, dirinya mengaku diiming-iming kerja di Turki dengan gaji USD 600. Namun sesampainya di Istanbul, ia malah dibuang ke Suriah dan menyebut telah dijual 12 ribu USD selama 4 tahun.
Baca juga: Hendak Bangunkan Warga Sahur, ABG di Karawang Malah Dibacok Geng Motor
“Saya tahunya darimana, dari majikan. Karena majikan saya bilang, kalau saya harus bekerja disini selama 4 tahun karena saya ini mahal, saya ini USD 12.000 Majikan udah ngeluarin uang USD 12.000 untuk membeli saya,” kata Dede dalam rekaman video itu.
Karena pekerjaan berat yang Dede terima, bekas jahitan saat dirinya melakukan lahiran cesar kembali terasa.
Dirinya juga mengatakan, pekerjaannya terlalu berat. Dirinya bak dianggap budak oleh majikannya karena harus bekerja sampai jam 2 malam dan bangun jam 6 pagi.
“Di sini juga saya udah coba untuk ngehubungin KBRI, tapi KBRI tidak ada tindakan, jadi saya bingung minta tolong ke siapa? lapor ke siapa?” tanyanya diiringi isak tangis.
Bupati Karawang Janji Pulangkan Dede Asiah
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memastikan pihaknya akan membantu memulangkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atas nama Dede Asiah (37) yang diduga dijual menjadi budak di negara Suriah.