KARAWANG – Fenomena hubungan sesama jenis khususnya gay tengah menjadi sorotan publik akhir-akhir ini. Begitupun di Kabupaten Karawang, informasi terkait keberadaan grup gay di Facebook baru saja mencuat, anggotanya ternyata sudah mencapai belasan ribu orang.
Staff Program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Karawang, Yana Aryana membeberkan, grup gay tersebut sebetulnya sudah terdeteksi sejak 2011.
Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh KPA Karawang, terdeteksi grup gay tersebut juga terbagi-bagi menjadi grup yang lebih internal (tingkat kecamatan).
Baca juga: Nah Lho, Karawang Urutan Tertinggi Ketiga Kasus Penularan HIV/AIDS di Jabar
“Kita pemetaan hampir setiap tahun mulai sejak 2011. Saat pemetaan kita temui ada grup gay Batujaya, Rengasdengklok, Cikampek dan sekitarnya. Hampir tiap kecamatan ada,” ungkapnya kepada tvberita pada Senin, 30 Juni 2025.
Bergesernya trend prostitusi
Di era sekarang, lanjut Yana, trend prostitusi sudah bergeser menjadi fenomena yang lebih kompleks. Hal ini diakibatkan karena adanya teknologi modern yaitu handphone dan aplikasi (bertukar informasi).
Hotspot atau lokasi fisik prostitusi yang dulu banyak diminati, kini perlahan mulai ditinggalkan. Mereka beralih menggunakan sistem open bo secara online melalui aplikasi.
Baca juga: Ratusan ASN Karawang Terpergok Tak Pakai Atribut Lengkap, Bupati: Jangan Sepelekan Kedisiplinan
“Hotspot-hotspot fisik itu udah mulai ditinggalkan, Betok Mati salah satunya. Dulu ikon Karawang tahun 80-90an, semenjak ada android sudah bergeser ke oyo, kos-an, spa, karaoke, cafe,” terangnya.
“Bahkan open BO ini dilakukan oleh kalangan gay, jadi fenomena LGBT memang menjadi isu yang seksi, sekarang sudah banyak yang terang-terangan, salah satunya yang kemarin viral pesta seks di Bogor,” tambah Yana.