
KARAWANG – Ratusan siswa kelas XII di SMA Negeri 4 Karawang memprotes pihak sekolah lantaran terancam gagal daftar kuliah melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Berdasarkan pantauan pada Rabu (5/2), ratusan siswa melakukan orasi dan meluapkan kekecewaan. Karena kegagalan ini, diduga disebabkan oleh kelalaian pihak sekolah dalam menyelesaikan proses finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Mila, salah satu siswa Eligible dari jurusan MIPA mengatakan, sejak proses awal pengisian data ia dan siswa-siswi lainnya sudah merasa banyak kejanggalan.
Baca juga: Pembatasan Elpiji 3 Kg Bikin Gaduh, DPRD Karawang: Akibat Kebijakan Dipaksakan
“Data yang diberikan guru berubah-ubah, dan tiba-tiba alasan yang diberikan adalah kesalahan NISN. Padahal, jika memang ada kesalahan seharusnya diperbaiki sejak kelas 10. Bukan baru diperkarakan saat kami sudah kelas 12,” katanya.
Menurut informasi yang dihimpun, total siswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti SNBP di SMAN 4 Karawang jumlahnya sebanyak 143 orang, terdiri dari 101 siswa jurusan MIPA dan 41 siswa jurusan IPS.

Mereka ramai-ramai menunjukkan kekecewaan lantaran harus menghadapi kenyataan, tak memiliki peluang masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi.
Saat menghadapi siswa, pihak sekolah berdalih bahwa kendala jaringan menjadi salah satu penyebab keterlambatan penginputan data.
Baca juga: Pupuk Kujang Uji Coba Produksi Hybrid Green Ammonia untuk Kurangi Emisi Karbon
“Sekolah seharusnya lebih sigap mengantisipasi masalah teknis seperti ini. Ini menyangkut masa depan kami,” ujar siswa lainnya yang tak ingin disebutkan nama.
“Kami berharap, ada solusi cepat tapi kami juga harus realistis. Jika tidak bisa SNBP, berarti harus UTBK, dan itu butuh biaya tambahan,” lanjutnya.
Karena bagi para siswa, Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) merupakan jalur alternatif jika mereka tak bisa lolos SNBP.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi: 8 Orang Tewas, 6 Masih Dirawat
Mereka juga mengaku, sudah mulai mencari tempat bimbingan belajar untuk meningkatkan peluang lolos di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Aksi ini juga turut didukung oleh para orang tua. Mereka berharap, kedepannya tak ada kejadian serupa karena kegagalan input data ini amat mengecewakan baik bagi siswa maupun orang tuanya.
Sementara, pihak sekolah enggan memberikan keterangan. Namun saat menghadapi kemarahan siswa, pihak sekolah berdalih tengah mengupayakan perpanjangan waktu dengan mengajukan permohonan ke DPRD Kabupaten Karawang. Namun, para siswa tetap pesimis mengingat tenggat waktu yang hampir habis. (*)