
KARAWANG – Warga terdampak banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang mulai mengeluhkan gatal-gatal.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karawang, Ferry Muharram menyebutkan, berdasarkan hasil monitoring jumlah korban terdampak banjir di Karangligar saat ini sudah mencapai 997 jiwa.
“Banjir ini sumbernya berasal dari luapan sungai Citarum dan Cibeet. Saat ini kami sudah menggalang kekuatan, bekerja sama dengan pihak desa, relawan termasuk tenaga kesehatan,” ujarnya kepada tvberita.co.id pada Jumat, 5 Januari 2024.
Baca juga: Parpol di Purwakarta Diminta Segera Laporkan Dana Kampanye, Jika Lalai Bisa Gugur Ikut Pemilu 2024
Dari jumlah 997 korban terdampak tersebut, sebagian mulai berdatangan ke pos pelayanan kesehatan yang tersedia. Salah satunya Tami Srimulyaningsih warga Dusun Pangasinan.
Ia mengeluhkan, semenjak banjir dirinya sudah mulai merasakan beberapa keluhan. Hanya saja, ia baru memeriksakan diri karena posko pelayanan banjir baru dibuka hari ini.
“Batuk, pusing, meriang dan udah ngerasa gatal-gatal juga ini sekarang,” ungkapnya.
Baca juga: Heboh ASN Pemkot Bekasi Pamer Jersey Nomor 2, Pj Wali Kota Bilang Tidak Sengaja
Dokter Intensif Puskesmas Wanakerta, Lyla Nura Adista menyampaikan, perhari ini pihaknya melayani sekitar 30 warga Karangligar.
Rata-rata adalah orang tua dengan keluhan hipertensi, namun 2/3 atau sekitar 20 orang juga berdatangan mengeluhkan gatal-gatal.
Baca juga: Hujan Hitungan Jam, Ratusan Rumah di Karangligar Karawang Banjir Lagi
“Dari banjir ini biasanya bisa memunculkan kelainan kulit, namanya skabies, itu disebabkan oleh kutu sebetulnya. Cuman karena kondisinya lembab, cenderung lama karena abis diobati basah lagi, berulang kayak gitu terus,” paparnya.
“Masyarakat jangan khawatir, stok obat-obatan kita aman dan kita mengadakan puskesmas keliling (pusling) agar mudah dijangkau. Kita welcome apapun keluhannya,” pungkasnya. (*)