KARAWANG – Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karawang, Nurus Solichin merespons tuntutan serikat petani Karawang (Sepetak) ihwal penyelesaian konflik agraria di kawasan hutan.
Kata Nurus, BPN sebetulnya telah menyarankan Sepetak berkoordinasi langsung dengan kehutanan untuk memastikan titik-titik koordinat batas pasti antara tanah petani dengan kehutanan.
Sebab tanah yang didaftarkan petani disebutnya masuk dalam kawasan hutan. “Silakan untuk ke kehutanan karena ini masuk kawasan kehutanan, di mana kawasan kehutanan bukan kewenangan BPN,” kata dia, Selasa (25/7).
Baca juga: Ribuan Petani Ancam Geruduk Kantor BPN Karawang, Ada Apa?
Ia mengaku, hal itu sudah disampaikannya berulang kali dalam setiap kesempatan beraudiensi dengan serikat petani.
Bahkan kuasa hukum pihak petani pun mengamini penjelasannya untuk diselesaikan terlebih dahulu di kehutanan. “Pengacaranya mendukung sekali untuk penyelesaian ini, tapi mereka tetap bersikukuh dengan kemauannya sendiri,” cetusnya.
Ribuan petani di Kabupaten Karawang dikabarkan akan menggeruduk kantor ATR/BPN Karawang pada Kamis (27/7) besok.
Alasannya, pekerja tani yang tergabung dalam serikat petani Karawang (Sepetak) menilai BPN Karawang tak berpihak pada petani yang terseret konflik agraria dengan kehutanan selama bertahun-tahun.
“Kami memperjuangkan hak atas tanah petani yang saat ini diklaim masuk kawasan hutan yang nyata-nyatanya tidak memiliki dokumen yang utuh,” kata Ketua Sepetak Karawang, Wahyudin dalam keterangannya, Selasa (25/7).
Baca juga: Ulah Mafia Tanah Bikin Masyarakat Nangis Tiap Hari, Menteri ATR/BPN Meradang
Sedangkan di sisi lain, bidang-bidang milik korporasi yang sudah dibebani hak HGB, HGU dan Pertek yang terbukti berada dalam klaim kawasan hutan tidak pernah dipersoalkan.
Lebih jauh, ia menerangkan bahwa Sepetak telah melayangkan pendaftaran hak atas tanah petani berupa sampling sebanyak 88 bidang tanah hingga 21 Juli 2023.
Namun nyatanya, hingga hari ini permohonan tersebut sama sekali tak diselesaikan oleh BPN Karawang dengan dalih overlap dengan kawasan hutan.
Maka itu, pihaknya sudah mengkonsolidasikan anggota sepetak di 13 desa untuk agenda aksi pada Jumat (27/7) besok. “Kita sudah konsolidasikan dengan anggota kami, estimasi massa sekitar tiga ribu orang mengepung BPN,” klaim dia. (*)









