KARAWANG – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang sukses jadi peringkat pertama di Jawa Barat (Jabar) dalam pelaksanaan Sertifikasi Halal Fasilitasi.
Atas raihan yang membanggakan ini Kepala Kemenag Karawang H. Sopian M.Si, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi beberapa pihak yang bekerjasama dengan Kantor Kemenag Karawang.
“Atas nama Kepala Kantor Kemenag Karawang kami sampaikan beribu terimakasih kepada bapak dan bu atas Kerjasama dan kolaborasinya. Sehingga kita mendapatkan capaian yang penting dan luar biasa menjadi peringat pertama di Jawa Barat dalam “Sertifikasi Halal Fasilitasi”. Selamat dan sukses untuk kita semua. Semoga jadi amal baik dan jariah kita semua,” ungkap H. Sopian.
Baca juga: UBP Karawang Gelar Pemilihan Duta Kampus, 20 Mahasiswa Masuk Tahap Seleksi
Kepala Kemenag juga mengicapan trimakasih pada Pemda Karawang yang telah mendukung program ini.
H. Sopian juga memaparkan, di Kabupaten Karawang sertifikasi halal meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha untuk memproduksi dan menjual produk halal yang dihasilkannya.
“Sertifikasi halal produk sangat penting untuk mendorong kegiatan perekonomian melalui sektor industri dan perdagangan produk halal yang kompetitif, terlebih di era perdagangan bebas dan global,” ungkapnya.
Baca juga: Gebyar UMKM di Karawang, Ratusan Pelaku Usaha Diberi Sertifikat Halal Gratis
Sertifikasi Halal Sangat Menentukan
Di tempat terpisah, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Sukoso menjelaskan sertifikasi halal sangat menentukan di bidang perdagangan. Baik regional maupun perdagangan global.
“Sertifikasi halal itu penting, salah satunya karena kita hidup di dalam konteks MEA, di mana di dalamnya standar itu begitu menentukan,” ungkapnya.
Menurutnya, halal kini menjadi bagian dari mutu produk dan diakui di dalam perdagangan dunia.
“Karenanya, sertifikasi halal diyakini akan membantu produk Indonesia untuk semakin mampu bersaing secara global. Terlebih, lanjutnya, Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi produsen produk halal dunia,” jelasnya.
Baca juga: Penanganan Kasus Persekusi Kiai NU di Karawang Berlarut-Larut, Para Tersangka Kini ‘Dibebaskan’
Hal senada disampaikan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Kasan. Menurutnya, saat ini hubungan perdagangan internasional Indonesia, termasuk dengan anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) terus mengalami perkembangan.
“Ini harus kita tingkatkan, mengingat potensinya masih jauh lebih besar dari yang telah kita capai saat ini,” ungkapnya.
Kasan menilai, selama ini, Indonesia belum fokus pada peningkatan ekspor produk halal. Banyak pelaku usaha, terutama UMKM, yang belum melakukan sertifikasi halal. Padahal, segmen konsumen global produk Indonesia adalah masyarakat muslim di sejumlah negara seperti UEA, Oman, Qatar, Turki, Pakistan, Banglades, serta negara anggota OKI lainnya.