Beranda Headline Telat Input PDSS, SMAN 1 Telukjambe Karawang dan 2 Sekolah Lainnya Gagal...

Telat Input PDSS, SMAN 1 Telukjambe Karawang dan 2 Sekolah Lainnya Gagal Ikut SNBP

SNBP
Sman 1 Telukjambe Barat Karawang (Foto: Istimewa)

TVBERITA.CO.ID – Siswa-siswi dari tiga SMA Negeri di Jawa Barat dipastikan tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang ditutup pada Selasa, 18 Februari 2025, pukul 15.00 WIB. Hal ini disebabkan keterlambatan sekolah dalam menginput Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

“Di Jawa Barat ada tiga sekolah negeri yang siswanya tidak bisa mendaftar SNBP, yaitu SMAN 7 Cirebon, SMAN 1 Pebayuran Bekasi, dan SMAN 1 Telukjambe Barat Karawang. Jumlah siswa yang terdampak bervariasi sesuai kuota di masing-masing sekolah,” kata Kabid SMA Dinas Pendidikan Jabar, Awan Suparwana.

Baca juga: 30 Pembudidaya Ikan di Karawang Ditarget Tersertifikasi Tahun Ini

Awan menjelaskan bahwa keterlambatan dalam pengisian PDSS menyebabkan nama siswa tidak tercantum saat mereka hendak melakukan registrasi di portal SNBP. “Pendaftaran dan registrasi hanya bisa dilakukan oleh siswa yang namanya sudah masuk dalam PDSS. Karena sekolah-sekolah ini terlambat menginput, maka siswanya tidak bisa ikut SNBP,” ujarnya.

Meski gagal mengikuti SNBP, siswa-siswi dari ketiga sekolah tersebut tetap memiliki kesempatan masuk perguruan tinggi melalui Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Awan menegaskan bahwa sekolah wajib memberikan pendampingan dan persiapan agar siswa dapat menghadapi SNBT dengan baik.

“Kami sudah memberikan arahan kepada sekolah-sekolah yang mengalami kendala ini. Sebagai kompensasi, mereka harus menyiapkan siswa-siswinya untuk SNBT. Sebab, jalur SNBP sudah tertutup bagi mereka,” tegasnya.

Baca juga: 50 Titik Jalan Rusak Sudah Diperbaiki Pemkab Karawang, Jalan Kabupaten Jadi Prioritas

Terkait kemungkinan sanksi bagi sekolah yang lalai, Awan menyatakan bahwa hal itu menjadi kewenangan pimpinan Dinas Pendidikan Jabar. Namun, pihaknya telah melakukan penelusuran atas kelalaian tersebut dan hasilnya telah diserahkan ke bagian hukum Disdik Jabar.

“Saat ini fokus utama kami adalah menyelesaikan persoalan siswa. Kami meminta sekolah untuk memfasilitasi pemantapan belajar agar mereka lebih siap menghadapi SNBT,” pungkasnya. (*)