JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah tengah mengkaji opsi setop sementara alokasi anggaran untuk beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Pasalnya, dana abadi yang dikelola LPDP Kementerian Keuangan itu kini menyentuh angka Rp 139 triliun.
Menurutnya, setiap tahun pemerintah mengalokasikan Rp 20 triliun untuk dana abadi tersebut. Dana yang disuntikkan tersebut berasal dari anggaran pendidikan yang besarnya 20 % dari anggaran belanja negara dalam APBN.
Baca juga: Daftar Laporan Awal Dana Kampanye Parpol di Karawang: Gerindra Rp 2,7 Juta, Golkar Rp 4,8 M
“Kan setiap tahun dari 20% anggaran pendidikan itu disisihkan sekitar Rp 20 triliun di dalam dana abadi sekarang numpuk sekitar Rp 139 triliun. Kemarin dibahas apakah perlu ditambah lagi tiap tahun? Apakah tidak itu saja dulu dana yang ada,” ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, mengutip detikcom pada Rabu, 17 Januari 2024.
Anggaran Bakal Fokus untuk Sektor Pendidikan
Menurut Muhadjir, seluruh anggaran pendidikan di APBN bakal fokus digunakan untuk membenahi sektor pendidikan, mulai dari riset hingga pengembangan perguruan tinggi.
“Kita tinjau apa harus diteruskan LPDP Itu dengan jumlah yang sudah hampir Rp 140 triliun itu. Jadi mungkin kita setop dulu,” ujarnya.
Baca juga: Dear Pendaftar, Simak Jadwal Lengkap Pembentukan Pengawas TPS Pemilu 2024
Ia menambahkan,”Jadi anggaran pendidikan 20% nanti sepenuhnya bisa digunakan untuk membenahi pendidikan termasuk riset dan alokasi pengembangan pendidikan perguruan tinggi bisa ditingkatkan.”
Kementerian Keuangan telah menetapkan belanja negara pada APBN 2024 sebesar Rp 3.325,1 triliun. Adapun alokasi anggaran pendidikan tahun ini senilai Rp 665 triliun untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Tujuan Membangun SDM Indonesia yang Unggul
Pada puncak acara LPDP Festival Tahun 2023 yang digelar Kamis (3/8/2023) lalu, Presiden Joko Widodo mengungkapkan dana yang dialokasi pemerintah untuk LPDP saat ini meningkat signifikan menjadi Rp 139 triliun dari sebelumnya Rp 15 triliun di tahun 2015.
Baca juga: Jahatnya Ossy Clara Habisi Nyawa Suami di Karawang: Punya Selingkuhan, Ingin Kuasai Harta
Sovereign wealth fund di sektor pendidikan ini bertujuan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berkualitas, yang menjadi kunci memenangkan persaingan dengan negara lain.
“Sejak 2019, saya sudah perintahkan ke Ibu Menteri Keuangan, minimal satu tahun itu 20 (triliun rupiah) harus dimasukkan ke LPDP, 20 (triliun rupiah) masukkan ke LPDP, punya uang banyak masukkan LPDP, karena SDM inilah nanti kita bisa bersaing atau tidak bisa bersaing dengan negara-negara lain,” ucapnya.
Peningkatan kualitas SDM tersebut, lanjut presiden, sangat penting karena Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang nanti di tahun 2030 sebanyak 68,3 persen penduduk Indonesia berada pada usia produktif. Bonus demografi tersebut, kata Presiden biasanya hanya terjadi sekali dalam sejarah peradaban sebuah negara. (*)